Ini Motif Pembunuhan Wanita yang Ditemukan di GDC Depok

Polisi evakuasi mayat Yeni Maharani – yang ditemukan tak bernyawa di lahan kosong dekat gerbang masuk kawasan Grand Depok City (GDC).
Sumber :

VIVA.co.id – Motif di balik kasus pembunuhan Yeni Maharani (27) yang ditemukan di semak-semak kebun kosong, dekat gerbang Grand Depok City, Depok Jawa Barat, terjawab. Hal itu terungkap setelah polisi menangkap Suhartanto yang tak lain adalah suami korban.

Suhartanto telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus itu. Pria 29 tahun itu diduga sebagai pelaku pembunuhan Yeni. 

Di hadapan penyidik dan awak media, dia menceritakan pembunuhan itu. Peristiwa bermula ketika korban memergoki tersangka selingkuh. Akibatnya, pasangan suami istri itu kerap terlibat cekcok mulut. Puncak pertengkaran terjadi Rabu malam, 19 Juli 2017.

Sebelum bertengkar hebat, korban sempat tidak pulang ke rumah. Ia pergi seharian. Kemudian korban sepakat bertemu tersangka di dekat jembatan GDC. Dalam pertemuan itu, tersangka dan korban cekcok. Tersangka semakin emosi lantaran korban tak ingin diajak pulang.

“Awalnya karena saya selingkuh, tapi saya bilang saya mau berubah, dia (Yeni) enggak percaya, saya jadi kesal. Dia enggak mau baikan, ya terus saya cekik. Saya khilaf pak,” katanya dengan nada memelas, di Mapolsek Pancoran Mas Depok, Jumat, 21 Juli 2017.

Selain mencekik, Suhartanto mengaku sempat menendang perut korban dengan lutut hingga akhirnya sang istri pun mati lemas. “Saya nyesel pak udah ngelakuin ini," ujarnya.

Kini, dia terpaksa mendekam di balik bui. Ia terancam dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan. “Sampai saat ini dia pelaku tunggal. Yang bersangkutan mengaku tidak merencanakan aksinya, dia kesal karena bertengkar dan istrinya ingin melarikan diri," ujar Wakapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi Faizal Ramadhani.

Berdasarkan hasil autopsi, menurut Faizal, korban dibunuh dengan cara dicekik. "Tersangka pun sudah mengakuinya," ujarnya. (mus)