Pansus Angket Dianggap Adu Domba KPK, Polri dan Presiden

Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif (kiri) dan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyebut langkah-langkah yang ditempuh Panitia Khusus Hak Angket terkesan ingin benturkan KPK dengan Polri dan Presiden. Nuansa adu domba itu menurut Laode sangat terlihat dari komentar dan pernyataan-pernyataan Pansus selama ini, teranyar saat diundang menghadiri Indonesia Lawyers Club (ILC).

"Pansus angket ini kelihatan ada ingin diadu-adu lagi nih KPK dengan Polisi. Bahkan dalam komentar-komentarnya semalam (di ILC) ingin diadu juga dengan presiden. Ada yang ngomong KPK tidak takut dengan presiden segala," kata Laode di Jakarta, Rabu, 12 Juli 2017.

Leode menekankan, KPK merupakan lembaga penegak hukum yang independen dan tidak terafiliasi pihak lain, termasuk presiden. Sedangkan Polri, kata Laode adalah mitra kerja KPK dalam memusnahkan korupsi di Tanah Air. 

Menurut Laode, hubungan KPK dengan Polri sekarang sangat harmonis. Karenanya ia curiga, pernyataan yang menyinggung Polri dan KPK, sengaja dilontarkan untuk menghancurkan kinerja kedua lembaga penegak hukum ini. 

"Kelihatannya ingin mengadu KPK dengan pemerintah, mengadu dengan Polri, dengan Kejaksaan," kata Laode.

Laode mencontohkan, salah satu bentuk kerja sama KPK dengan Polri ini sedang terjalin yakni menangani sejumlah kasus yang beberapa ada di Papua. Selain itu, tambah dia, pihaknya bersama Polri dan Kejaksaan telah menerapkan sistem online untuk memudahkan koordinasi penanganan perkara. 

"Dan kami menikmati hubungan yang baik dengan Polri ini," kata Laode.