DKI Mulai Bangun Tempat Pengolahan Sampah Sendiri
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya merealisasikan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) atau fasilitas pengolahan sampah terpadu di Sunter, Jakarta Utara, pada Agustus 2017.
"Sudah kami putuskan, pembangunan ITF untuk di Sunter, Insya Allah pada bulan Agustus kami mulai," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2017.
Menurut Djarot, kapasitas ITF itu mampu mengolah 2,5 ton sampah per hari. Jumlah itu cukup mengurangi beban sampah Ibu Kota yang mencapai 7 ton sehari. Selama ini, sampah Jakarta dibuang ke Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Produksi sampah kita yang ke Bantar Gebang berkurang dan truk sampah tidak seliweran membuat kemacetan," ujarnya.
Sampah yang diolah di ITF, kata Djarot, sebagian akan dipilah menjadi energi listrik, sebagian lainnya untuk daur ulang. "Dengan seperti ini maka sampah di Jakarta betul-betul bisa kita olah dengan baik. Jadi tidak asal kemudian tergantung hanya Bantar Gebang," katanya.
Sebelumnya, rencana pembangunan ITF itu sempat molor berkali-kali. Seperti dilansir smartcity.jakarta.go.id, pembangunan ITF itu berlandaskan pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelola Sampah di dalam Kota atau Intermediate Treatment Facilities (ITF).
ITF diklaim dapat menghilangkan tumpukan sampah kota secara cepat. Selain itu tidak memerlukan lahan terlalu luas. Namun, ITF tetap menggunakan prinsip teknologi ramah lingkungan, yaitu proses termal.
Proses termal dengan menggunakan teknologi insenerator dinilai efektif. Teknologi ini telah banyak digunakan oleh negara maju, seperti Jepang, Singapura, Perancis, Austria, dan Finlandia. (ase)