Djarot Nilai Kekalahan di DKI Mirip Final Piala Dunia 1974

Djarot Saiful Hidayat saat bertemu Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • raudhatul zannah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyampaikan rasa terima kasih atas ribuan karangan bunga dari warga yang menjadi pendukungnya. Hal ini dianggapnya sebagai ungkapan apresiasi terhadap kinerja pasangan Ahok-Djarot selama memimpin Jakarta.

"Saya menyadari bahwa sebagian warga yang kecewa mungkin masih belum bisa menerima bahwa kemarin kita kalah suara, terus menyampaikan motivasi dalam bentuk bunga," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Kamis 27 April 2017.

Menurut Djarot, kekalahannya di Pilkada DKI Jakarta ibarat kekalahan Belanda di final Piala Dunia tahun 1974. Saat itu, Tim Oranye Belanda kalah tipis dengan skor 1-2 melawan Jerman Barat. Namun, Negeri Kincir Angin itu dianggap sebagai juara tanpa mahkota karena berhasil mengembangkan gaya sepakbola modern.

Bagi Djarot, kekalahan Belanda sama dengan kekalahannya di Pilkada DKI Jakarta. Warga Jakarta dinilai puas dengan kinerja Ahok-Djarot. Hal inilah yang diduga melatarbelakangi karangan bunga terus berdatangan di Balai Kota.

"Jadi yang dikenang adalah kinerja, yang dikenal adalah keberanian, kejujuran, dan kesungguhan untuk secara total melayani warga Jakarta," ujarnya.

Seperti diketahui, karangan bunga terus berdatangan di Balai Kota DKI Jakarta sejak Kamis, 20 April 2017 lalu. Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, Mawardi, mengatakan jumlah karangan bunga telah mencapai angka 2.700. Mayoritas isi pesan karangan bunga memberikan motivasi kepada Ahok-Djarot usai kekalahan mengacu hitung cepat quick count di Pilkada DKI Jakarta 2017. (one)