Saham Bir, Ahok: Jangan Bikin Sesuatu dengan Alasan Agama
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak mempermasalahkan niat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan- Sandiaga Uno untuk menjual saham milik Pemprov DKI Jakarta di perusahaan produsen minuman beralkohol, Anker Bir milik PT. Delta Djakarta Tbk. Ahok mengatakan yang terpenting adalah penjualan itu mesti transparan dan memiliki alasan yang jelas.
"Kalau mau jual silakan lelang terbuka, supaya yang beli jelas, saya kalau ada uang saya beli misalnya, ini perusahaan untung terus. Jadi yang penting bagi saya transparan saja, alasannya apa," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 26 April 2017.
Menurut Ahok, jika alasannya hanya karena Pemprov DKI Jakarta tidak boleh memiliki saham di produk bir, hal itu dinilai akan melanggar Peraturan Daerah (Perda). Sebab, kepemilikan Pemprov di perusahaan bir itu diketahui sejak jaman Ali Sadikin alias tahun 1970-an, dan memiliki dasar aturan jelas.
Belum lagi, kata Ahok, negara Indonesia juga diatur berdasarkan Pancasila. Sehingga membuat kebijakan tak bisa serta merta berdasarkan syariat agama.
"Kalau alasan karena produk bir tidak boleh punya saham, kita ini bukan negara syariat agama, ini negara Pancasila, Anda kalau kampanye jual agama silakan, tapi begitu masuk, Anda tidak bisa bikin sesuatu dengan alasan syariat agama. Tidak bisa, ini negara Pancasila. Jadi mesti jelas ya," ujarnya.
Sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno berkomitmen untuk melepas saham bir yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, setelah dia bersama Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dilantik pada Oktober 2017. Menurut Sandi, kepemilikan saham Pemprov pada perusahaan bir tidak begitu penting, sebab tak mempunyai manfaat bagi banyak orang. Untuk itu, perlu adanya penyelarasan terkait hal itu.
PT. Delta Djakarta juga diketahui merupakan pemegang lisensi untuk produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional seperti Carlsberg, Stout, dan San Miguel.