Survei: Prabowo Turut Mendongkrak Popularitas Anies-Sandi
- Irwandi
VIVA.co.id – Jelang pemungutan suara, Rabu lusa, 19 April 2017, lembaga survei Indonesia Survei Center (ISC) merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, putaran kedua. Survei ISC ini mulai dilaksanakan mulai 9 sampai 15 April 2017.
Dari hasil survei itu, elektabilitas pasangan calon nomor urut tiga Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno lebih unggul dibandingkan pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful hidayat.
"Hasil survei ISC menunjukan elektabilitas Ahok-Djarot 40,1 persen, Anies-Sandi 56,6 persen, dan yang belum menentukan pilihan 3,3 persen," kata Direktur ISC Saif Saefudin di Jakarta, Senin
Saif menerangkan, survei itu pada intinya fokus terkait dua pertanyaan kuisioner kepada para responden. Pertama, jika pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini, siapa yang akan anda pilih? Kedua, yakni seberapa mantapkah Anda dengan pilihan tersebut?
"Dari jawaban responden terhadap pertanyaan kedua, didapatkan hasil bahwa sebanyak 51,4 persen pemilih Ahok-Jarot sudah mantap dengan pilihannya, sementara 48,6 persen belum mantap. Sedangkan 79,2 persen pemilih Anies-Sandi sudah mantap dengan pilihannya dan 20,8 persen belum mantap," ujarnya.
Selain itu, menurut Saif, survei itu juga menyimpulkan sejumlah hal. Di antaranya, angka elektabilitas Anies-Sandi cukup signifikan jika dibandingkan pesaingnya.
Salah satu faktor utama mendongkrak elektabilitas itu dikarenakan program-program yang ditawarkan Anies-Sandi lebih efektif dan diterima masyarakat.Selain itu, diperkuat dengan turunnya sosok penting ke masyarakat dihari-hari terakhir kampanye, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Semakin diperkuat dengan turunnya Prabowo Subianto di hari-hari terakhir masa kampanye," ucapnya.
Jumlah responden yang diambil dalam survei itu yakni sebanyak 612 responden. Metode yang digunakan yakni dengan teknik multistage random sampling. Margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Saif menambahkan, wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan instrumen kuisioner, sedangkan biaya survei berasal dari internal lembaga Indonesia Survey Center.