Karier Aiptu Sunaryanto, Penyelamat Sandera di Angkot
- VIVA.co.id/Dhana Kencana
VIVA.co.id - Aiptu Sunaryanto, anggota kepolisian lalu lintas yang berhasil membekuk pelaku kejahatan perampok di angkutan kota KWK T 25, ternyata memiliki cerita hidup tersendiri. Sejak masuk menjadi bintara dan ditugaskan langsung di satuan Lalu Lintas, terhitung sudah hampir 20 tahun ia mengabdi di Korps Bayangkara.
"Dari awal sudah bertugas di Direktorat Lalu Lintas Depok 7 tahun. Terus di (Polres) Jakarta Timur dari tahun 2004," kata Sunaryanto saat berkunjung ke kantor redaksi VIVA.co.id, baru-baru ini.
Perjalanan kariernya tak mulus. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar mengatakan, awal mula karier anak buahnya itu sebelumnya ditempatkan sebagai anggota patroli dan pengawalan (Patwal) motor besar. Namun, nasib berkata lain.
Belum lama ini, Sunaryanto mengalami musibah sehingga mengakibatkan salah satu bagian tubuhnya cedera. Hal itu menyebabkannya dimutasi ke unit lain yakni ke bagian Pelayanan Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas).
"Kemarin ini patah tulang jadi pindah ke Laka Lantas. Kemampuan dia sebenarnya di lalu lintas," kata Indra.
Indra pun mengapresiasi kinerja anggotanya itu. Tugas sehari-hari polisi lalu lintas yang jauh dari tindakan aksi kriminal, justru datang dengan sendirinya. Sebagai polisi, lanjutnya, tindakan Sunaryanto yang berhasil menyelamatkan dua korban perampokan patut diberi penghargaan.
"Ada kenaikan pangkat luar biasa. Tapi yang jelas patut dapat penghargaan," kata dia.
Selain itu, Indra mengatakan, ketenangan bernegoisasi hingga melumpuhkan pelaku dan tak memakan korban jiwa, membuktikan keahlian seperti itu tidak hanya dimiliki anggota dari satuan reserse.
Cara pandang seperti itu, kata dia, sudah tidak berlaku lagi sehingga polisi dari satuan mana pun bisa bertindak sesuai dengan prosedur jika ada tindak kejahatan yang terjadi di sekitarnya.
"Secara mentalitas luar biasa bisa. Sendiri menangani massa yang berkerumun," ujarnya. (ase)