Sopir Angkot Bentrok, Jenderal Tito Tegur Keras Polisi Bogor
- VIVA.co.id/Ayatullah Humaeni
VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengeluarkan teguran keras kepada seluruh anggotanya yang tidak proaktif dalam mengatasi perselisihan antara pengemudi angkutan kota dan pengemudi ojek online di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Seperti diketahui, perselisihan itu telah menyebabkan terjadi bentrokan fisik di beberapa lokasi di Kotamadya dan Kabupaten Bogor dalam beberapa hari terakhir.
"Peristiwa di Bogor saya sesalkan, saya sudah tegur keras aparat yang ada di Bogor, saya anggap tidak proaktif. Padahal saya sudah video conference dan arahan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 23 Maret 2017.
Menurut Tito, jika seandainya anggotanya proaktif, peristiwa bentrokan fisik antar kedua kelompok tidak bakal pecah.
Karena itulah, mulai saat ini Tito meminta seluruh anggota kepolisian di Indonesia, untuk menjaga keamanan agar tidak terjadi bentrok antara pengemudi kedua jenis moda angkutan umum itu.
"Saya minta segera proaktif, saya tadi pagi sudah memberikan juga breafing dan arahan kepada para Kapolda. Saya minta segera proaktif," katanya.
Tahan Diri
Dengan demikian, Tito meminta kepada kedua kubu dan semua pihak yang berkepentingan agar dapat menahan diri dan tidak melakukan tindakan saling serang dan saling balas.
"Saya perintahkan kalau ada aksi anarkis. Maka upaya terakhir lakukan penegakan hukum, yang mukul tangkap dan proses apapun juga. Yang merusak tangkap proses, sehingga ada tindakan tegas seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, telah terjadi bentrok antara pengendara ojek online dengan sopir angkot di Kota Bogor, Jawa Barat, pukul 16.00 WIB, Rabu, 22 Maret 2017. Akibat kejadian itu, dua unit mobil angkutan kota rusak parah setelah bentrokan terjadi. (ren)