Pengamanan Manggarai Usai Tawuran Maut

Polisi jaga lokasi tawuran di Manggarai, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Purwanta mengatakan, sekitar 20 personel Kepolisian tengah berjaga di perbatasan Tambak Jakarta Pusat dan Manggarai Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan, guna mengantisipasi tawuran kembali terjadi di kawasan tersebut.

"Kurang lebih dari Polsek Tebet sendiri, ada sekitar 15 sampai 20 personel," kata Purwanta, saat dihubungi wartawan, Selasa 7 Maret 2017.

Purwanta menuturkan, penjagaan lokasi tawuran yang memakan korban dua orang tersebut langsung dipimpin oleh Wakapolsek Tebet, Jakarta Selatan AKP Budi Sutiyono.

"Pimpinan Wakapolsek Tebet, dipimpin Wakapolsek langsung," kata Purwanta.

Pantauan VIVA.co.id, selain personel polisi, terlihat juga puluhan motor trail milik pasukan Brimob dan Sabhara masih diparkir di pinggir jalan sepanjang Manggarai. 

Petugas Brimob bersenjata lengkap, juga terlihat bersantai sembari waspada menjaga sudut-sudut gang dan toko.

"Kita masih diinstruksikan buat jaga sini, takutnya kalau ada apa-apa kayak kemarin, jadi halaunya bisa cepat," kata Dedy, seorang petugas Brimob yang sedang berjaga di sebuah warung.

Tenda Brimob berukuran cukup besar juga masih didirikan di dekat pos polisi Manggarai. Beberapa truk Brimob, dan Water Cannon juga bersiaga di dekat persimpangan Manggarai, tepatnya di dekat terowongan yang kemarin menjadi pusat tawuran.

"Water cannon juga perlu, soalnya kemarin gas air mata sempat agak kesulitan menghalau, jadi ini water cannon buat jaga jaga kalau perlu langsung semprot untuk menghalau massa, membantu gas air mata," kata Dedy.

Personel Brimob yang diterjunkan berasal dari SatBrimobda Polda Metro Jaya dan dibantu oleh petugas DitSabhara dari Polres Jakarta Selatan dan Polsek Pasar Rumput.

Untuk diketahui, dalam tawuran yang terjadi pada Minggu 5 Maret lalu, dua korban meninggal dunia. Seorang pelajar bernama Sutan Rafi Hakim Lubis (16) tewas, diduga terkena senapan angin. Kemudian, seorang mahasiswa bernama Fikri Fadhlur Firmansyah (21) juga ikut tewas dalam tawuran tersebut. 

Polisi juga masih menyelidiki pelaku yang membawa senapan angin saat kedua kelompok warga Tambak dan warga Manggarai itu bertikai. 

Pada Senin 6 Maret kemarin, tawuran kedua kelompok juga kembali pecah. Polisi menduga terjadinya tawuran tersebut dipicu lemparan petasan api yang dilakukan sekelompok warga. (asp)