Kerap Dilanda Rob, DKI Akan Bangun Tanggul di Kali Semongol
- Ade Alfath - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengunjungi lokasi banjir di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis, 23 Februari 2017.
Djarot menyampaikan, Kali Semongol yang ada di wilayah itu tak mampu lagi menampung air saat permukaan air laut naik atau rob. Lantaran itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun tanggul di Kali Semongol untuk mencegah rob masuk ke permukiman warga.
"Banjir ini bukan hanya karena hujan. Tapi juga air laut yang naik. Saya minta daerah cekungan dibuatkan tanggul," kata Djarot di lokasi, Kamis, 23 Februari 2017.
Dengan rutinnya rob melanda daerah itu, Djarot menyarankan agar warga mengurus surat kepemilikan tanah. Hal tersebut karena bila pemerintah ingin membebaskan lahan di sekitar bantaran sungai, masyarakat bisa mendapatkan kompensasi atas kepemilikan tanah.
"Kalau tanah itu milik Pemda ya lakukan saja. Kalau tanah milik warga, nanti kami beli. Hanya karena di sini gampang dimasukin mafia tanah, urus surat-suratnya," kata Djarot.
Dalam kunjungan ke lokasi banjir beberapa hari terakhir ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maupun Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kerap menyampaikan kepada warga untuk mengurus surat kepemilikan lahan terkait program pemerintah menormalisasi sungai.
Hal tersebut lantaran banjir tetap menggenangi rumah warga akibat banyak bangunan yang masih berdiri di bantaran sungai.
"Jadi saya ingatkan mereka untuk buat sertifikat. Apalagi sekarang Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) sudah gratis," kata Ahok saat meninjau lokasi banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin, 20 Februari 2017.
Hal serupa disampaikan lagi oleh Djarot saat menyambangi lokasi banjir yang tak jauh dari lokasi dikunjungi Ahok. Di Cipinang Muara, Djarot menyampaikan Kali Sunter yang melintasi permukiman itu akan meluap apabila debit air terlalu tinggi sehingga masuk ke rumah warga.
"Saya bilang surat-suratnya urus. Apabila surat keterangan bahwa itu milik dia, ada suratnya, kami ganti ya," kata Djarot, Selasa, 21 Februari 2017. (mus)