Pembangunan Turab Lambat, Sebab Banjir Tinggi di Bekasi

Banjir di Bekasi akibat tanggul yang jebol
Sumber :
  • Viva.co.id/Deni

VIVA.co.id – Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, (BBWSCC) pada Kementerian Pekerjaan Umum menuding banjir akibat luapan air Kali Cakung yang menggenangi Perumahan Harapan Baru, Kota Bekasi,  karena lambatnya pembangunan turab oleh Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat.

Disampaikan Kepala BBWSCC, Iskandar, banjir bukan karena jebolnya tanggul tapi karena Pemerintah Kota Bekasi lamban melakukan pembangunan turab pembatas bibir Kali Cakung yang berada di sekitar pemukiman warga.

“Dulu tahun 2012, ada bangunan di sana. Dan sekarang sudah dibongkar, makanya tidak ada turab," katanya.

Dia menambahkan, kondisi tanggul Harapan Baru masih kuat. Bisa saja air meluap ke pemukiman warga melalui bekas bangunan yang dibongkar. Padahal, panjang turab yang harus dibangun hanya 7 meter.

“Sekarang sudah kami tempatkan pompa untuk mengantisipasi banjir susulan,” ujarnya.

Menurut Iskandar, luapan air ini bakal terus mengancam warga. Bila intensitas hujan terus tinggi, air sungai akan meningkat hingga bibir muka tanah. "Satu-satunya jalan kita akan lem dulu turab yang belum tersambung ini," katanya.

Dalam waktu dekat ini menurut Iskandar, akan dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bekasi guna pembangunan turab dan mengatasi banjir yang kerap merendam pemukiman warga. "Kami akan kordinasikan masalah ini ke pemerintah daerah," ujarnya.

Sebelumnya, banjir merendam setinggi 1,5 meter di pemukiman penduduk di Perumahan Harapan Baru, Kota Bekasi, pada Selasa 21 Februari 2017.  Air banjir sudah menggenangi pemukiman penduduk sejak Minggu, 19 Februari 2017. Ketinggiannya ketika itu hanya 30 sentimeter.

Namun, pada Selasa 21 Februari 2017, pukul 15.00 air meluap melalui turab yang membatasi aliran sungai Kali Cakung.  Kejadian itu membuat warga terkejut. Hingga akhirnya mereka memilih menyelamatkan diri. Sebab, arus air sangat deras dan naik dengan cepat.