Habib Rizieq ke Korban Banjir, Ingin Salurkan Roh Bela Islam
- Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhamad Rizieq Shihab mendatangi korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Rizieq beserta rombongan tiba pukul 14.30 WIB dengan memakai mobil Fortuner berkelir putih miliknya.
Dalam kunjungannya Rizieq mengatakan, akan membuka posko dalam tiga hari kedepan. Posko ini, katanya, untuk memastikan warga yang terkena banjir dapat perhatian karena musibah ini.
"Dalam tiga hari berturut akan membuka pengobatan gratis di sini. Ada 40 dokter akan bergabung," kata Rizieq di lokasi, Rabu, 22 Februari 2017.
Menurutnya, posko didirikan karena potensi banjir tetap ada karena intensitas hujan tinggi akan terjadi hingga akhir Februari. Tak hanya itu, ia juga menuturkan FPI dan ormas Islam lainnya akan memberikan bantuan kepada warga baik anak-anak maupun orang dewasa.
"Keperluan bayi juga. Ibu-ibu baru hamil bersalin dan kita bantu," katanya.
Keinginan Rizieq, roh Aksi Bela Islam juga disalurkan dalam bentuk bantuan terhadap warga yang terkena musibah. Tak hanya bantuan medis dan bahan makanan, ia juga menyampaikan akan menyiapkan laskar-laskar untuk membantu warga membersihkan rumah setelah banjir. Tim akan siaga membantu warga sampai banjir benar-benar tidak ada.
"Roh Aksi 212 bukan hanya demo, tapi roh 212 membangun kebersamaan dan membantu korban bencana. Kalau kemanusian tanpa memandang suku, agama dan budaya. Laskar FPi dan GNPF MUI juga akan dikerahkan membantu bersihkan lumpur. Sampai ada penyemprotan agar tidak ada penyakit. Tadi saya sampaikan pak RT dan RW didata warga jangan sampai ada yang lolos," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada warga yang terkena banjir agar sabar menerima ujian musibah banjir. Di akhir sambuatannya, Rizieq meminta maaf karena baru sempat mengunjungi warga di Cipinang Melayu sudah beberapa hari ini jadi korban banjir.
"Kita sampaikan baik pada korban dan umat Islam. Untuk korban harus sabar dan tegar. Ini ujian dan semoga adanya ujian ini ditingkatkan derajat kita. Sementara saya minta yang jadi tidak korban peduli kepada sesama. Kedatangan kami tidak sendiri tapi ditemani berbagai pimpinan ormas. Kami datang ke Kwitang saat kebakaran, ke Tebet, Bukit Duri lalu di Pajaten. Kampung Cipinang Melayu yang terbesar dan terparah dan korban cukup banyak. Saya minta maaf kalau baru datang karena banyak kegiatan," katanya. (adi)