Begini Pengamanan TPS-nya Cagub dan Cawagub di Pilkada DKI

Polda Metro Jaya Gelar Simulasi Pengamanan TPS beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, mengungkapkan pihaknya akan memberi pengamanan ekstra di enam Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Hari Pilkada Rabu esok. Di enam TPS itulah calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memberikan suara mereka sehingga perlu mendapat prioritas dari aparat.

"Memang semua TPS dilakukan penjagaan semua. (Enam TPS pasangan calon) memang menjadi prioritas kalau rawan ditambah patroli anggota. Bukan lebih ketat tapi diamankan dan ditambah patroli," kata Argo kepada VIVA.co.id, Selasa 14 Februari 2017.

Soal pengamanan TPS rawan, menurut mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini, hal itu merupakan kebijakan Kapolres jajaran. "Itu kan pola (pengamanan) tergantung Kapolres jajarannya memodifikasinya seperti apa," ujarnya. 

"Kalau oh ternyata aman semua di wilayahnya tidak usah ditambah tapi kalau menurut Kapolres rawan, bakal ada penambahan dan patroli. Jadi tergantung penilaian di lapangan," Argo menambahkan.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan mengatakan, ada empat calon yang akan menggunakan hak pilihnya di daerah Jakarta Selatan. "Itu menjadi bagian dari yang kami mapping, sebagai bentuk kerawanan yang kami antisipasi. Makanya, kami siapkan tambahan personel untuk mengantisipasi kemungkinan adanya relawan-relawan pula," katanya. 

Iwan menambahkan, sebanyak 1.179 personel disiagakan mengamankan TPS yang ada di wilayah Jakarta Selatan. "Jumlah personel yang insert di TPS 1.179 personel, kami dibantu linmas (perlindungan masyarakat). Tiap TPS ada dua orang linmas, ada bantuan dari TNI 1 SSK (satuan setingkat kompi), lalu dari Brimob 3 SSK, semua kami tempatkan di tempat-tempat prioritas dan kawasan rawan," katanya.

Dari analisanya, ada sebanyak 112 TPS yang dianggap rawan di wilayah Jakarta Selatan sehingga pola pengamanannya pun sedikit berbeda dan personelnya cukup banyak. "Kami lakukan patroli juga ke daerah tersebut untuk mengantisipasi adanya potensi hal tak diinginkan," ujarnya.

Ketegori rawan, kata Iwan, dinilai dari berbagai aspek, seperti kemungkinan terjadi konflik, banjir hingga jarak yang jauh polisi menuju TPS. "Itu sudah menjadi bagian yang sudah kami petakan, termasuk TPS itu menjadi bagian dari massa salah satu paslon," katanya. (ren)