Keamanan Aksi 112, Wiranto Pegang Janji Rizieq FPI

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto usai bertemu petinggi FPI dan MUI, Kamis (9/2/2017)
Sumber :
  • Eka Permadi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Jelang aksi doa dan zikir berama atau disebut “aksi 112” Sabtu besok, 11 Februari 2017, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, meminta peserta tidak mengganggu aktivitas warga. Soal keamanan kegiatan itu juga sudah dijanjikan Rizieq Shihab cs saat bertemu di kediaman dinas Wiranto, Kamis kemarin, 9 Februari 2017.

"Itu jaminan moral yang luar biasa berat. Kalau pun ada pelanggaran-pelanggaran hukum dan peraturan, saya sudah sampaikan bahwa setiap pelanggaran maka kepolisian akan bertindak tegas, tidak pandang bulu," ujar Wiranto, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017.

Aksi dalam bentuk salat Subuh berjemaah hingga zuhur itu, diminta berjalan tertib. Sesuai dengan kesepakatan, tidak ada aksi long march seperti yang dikabarkan sebelumnya. Sehingga aktivitas dalam aksi 112, hanya di Masjid Istiqlal saja.

"Ini saya kira suatu gentlemen agreement, suatu kesepakatan yang harus kita sepakati karena orientasinya kepada keamanan masyarakat," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan, jaminan bahwa aksi 112 besok tidak mengganggu ketertiban, juga sudah disampaikan oleh Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Beberapa kelompok, terutama FPI dan GNPF, memberikan suatu komitmen bahwa mereka akan ikut menjaga agar pilkada kondusif. Itu yang saya pegang," katanya.

Masyarakat pun diminta tidak mudah terpancing dengan informasi-informasi yang tidak benar. Wiranto berharap, masyarakat tenang dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak jelas atau hoax.

"Jangan sampai terpengaruh oleh hoax, provokasi-provokasi yang tidak bertanggungjawab, yang menggunakan momen ini justru untuk membuat keadaan semakin keruh," katanya. (ase)