Masalah Ini yang Ditakutkan Sumarsono Saat Jadi PLT Gubernur
- VIVA.co.id/Raudhatul Zannah
VIVA.co.id – Sejak ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengaku sempat canggung dan bingung mengurus rumitnya permasalahan di Ibu Kota. Salah satunya mengenai persoalan banjir yang telah menjadi momok di masyarakat.
"Saya sebagai Dirjen Otda (Otonomi daerah), awalnya kikuk memimpin Jakarta. Kompleksitas, tekanan politik sangat luar biasa. Saya takut semua, apalagi kalau saya pimpin bakal banjir terjadi di mana-mana," ujarnya di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu 8 Februari 2017.
Kemudian dia menceritakan, kecanggungan itu mencair setelah hampir empat bulan bertugas. Hingga saat ini belum ada laporan terjadi banjir dari jajaran di bawahnya.
"Kalau pun ada air namanya genangan. Banjir menurut definisi Dinas Tata Air adalah genangan air yang menginap. Sekarang dua jam sudah langsung hilang," katanya.
Lantas, ia pun mengapresiasi seluruh jajaran yang ada pemerintahan kota Jakarta Selatan karena dapat mengurangi banjir di wilayahnya. Wilayah itu seperti di Bukit Duri, Kemang.
"Ini adalah karya saudara - saudara sekalian. Lurah, Camat aktif membersihkan kanal. Ini hasilnya. Pesan semuanya kepada Lurah dan Camat lebih ditingkatkan yang belum maksimal," tuturnya.
Sumarsono mengatakan, keberhasilan pengendalian banjir ini tak lepas dari program presiden Joko Widodo dan dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur.
Berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), hingga kini Jakarta telah menuntaskan proyek pengendalian banjir sampai 40 persen.
"Baru 40 persen dari RPJMD. Kalau sampai 100 persen, berarti sudah bebas banjir," katanya.