Plt Gubernur DKI: Situasi Pilkada Suam-suam Kuku
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, situasi dan kondisi Pilkada DKI Jakarta 2017 sampai saat ini masih aman dan terkendali. Situasi dan keamanan Ibukota dinilainya belum mengkhawatirkan.
"Sejauh ini potensi kerawanan besar belum terbaca menurut saya karena kami aktif melakukan rapat forkominda, FKUB juga rutin, sehingga sejuk sekali suasana di sini," kata Soni, sapaan Sumarsono, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2017.
Meski dinamika politik terus terjadi menjelang pemungutan suara 15 Februari nanti, dia menilai, persaingan dalam kontestasi pilkada masih wajar. "Suam-suam kuku lah ya, enggak panas sekali, enggak dingin sekali juga. Hangat dikit ya karena suasana kontestasi, dan ini bagus, artinya dinamika kehidupan demokrasi itu ada," kata Sumarsono.
Ia justru tidak ingin suasana Pilkada DKI terlalu sunyi. Sebab, hal itu dikhawatirkan mempengaruhi partisipasi pemilih di Pilkada. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI terus mendorong agar partisipasi pemilih di DKI mencapai angka 70 persen.
"Saya enggak ingin sejuk dalam arti pasif. Saya ingin ada Pilkada yang menggembirakan, itu selayaknya pesta demokrasi, membuat pemilih senang," ujarnya.
Dia mengimbau, Tempat Pemungutan Suara (TPS) dihibur penerima tamu yang ramah, pakaian adat. "Bahkan kalau ada musik boleh saja, biola. Supaya suasana enggak mencekam, menggembirakan," kata Direktur Jenderal Bina Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri itu.
Untuk mendorong partipasi pemilih meningkat, Pemprov DKI akan memberi penghargaan anugerah demokrasi kepada TPS maupun kelurahan yang memenuhi tiga indikator persyaratan.
"TPS dengan jumlah pemilih yang tinggi presentasinya, pelanggaran terendah, dan kegembiraan yang tinggi. Artinya TPS yang paling tidak ada kerusuhan, keresahan. Namun kegembiraan untuk jadi contoh demokrasi yang baik dan sehat," kata Soni.