Taruna Dipukuli, Guru STIP Wajib Tinggal di Sekolah
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan, Budi Karya Samadi, memerintahkan petinggi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) untuk mewajibkan semua guru tinggal di dalam sekolah. Perintah itu dikeluarkan menyusul tewasnya taruna tingkat satu yang tewas dipukuli seniornya.
Menurut Budi, semua guru STIP harus merasakan dan tahu kondisi di sekolah itu setiap waktu. "Jadi Pak Tomi, Pak Wahyu, tolong reformasi ekskulnya dan juga cara-cara gurunya mengajar. Dan makanya guru itu harus tinggal di sana, biar tahu bagaimana situasinya," kata Budi di hadapan para petinggi STIP, Jumat, 13 Januari 2017.
Budi mengatakan, upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dari kementerian. Ia tidak ingin, lembaga pendidikan yang harusnya menciptakan pelayanan bagi masyarakat itu justru memberikan dampak negatif.
Budi menduga, kasus kematian Amirullah Adityas Putra terjadi karena ada kelalaian dari dosen-dosen hingga pimpinan lembaga tersebut dalam mengawasi mahasiswanya.
"Anggaran yang kita keluarkan untuk BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) itu besar sekali. Kita sudah mengorbankan uang rakyat, setidaknya kita harus memberikan pengorbanan yang terbaik," ujarnya.
Amir tewas dipukuli seniornya, Selasa malam, 3 Januari 2017 di lantai dua kamar 205, Gedung Dormitory Ring 4, STIP Marunda.