Rentetan Kasus Penganiayaan Taruna STIP
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Amirullah, taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, atau STIP, tewas diduga akibat penganiayaan yang dilakukan empat seniornya, di lantai dua kamar 205, gedung Dermotery ring 4, STIP Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa 10 Januari 2017.
Dalam kejadian itu, bukan hanya Amirullah yang dianiaya. Lima rekan Amirullah juga diduga dipukuli. Mereka mengalami luka dan memar.
Kejadian penganiayaan senior terhadap juniornya di sekolah tersebut, bukan yang pertama kali terjadi. "Pernah terjadi dua kali, yaitu 2012 dan 2013," ujar Kapolres Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Awal Chairuddin dalam konferensi pers di Polres Jakarta Utara, Rabu 11 Januari 2017.
Penelusuran VIVA.co.id, setidaknya terdapat dua kasus kekerasan di STIP. Pada 6 April 2015 misalnya. Seorang taruna Daniel Roberto Tampubolon, diduga dianiaya oleh tujuh orang seniornya.
Kejadian itu bermula, dari adu mulut antara pelaku dan korban. Pelaku lantas menganiaya hingga meminta korban minum air cabai. Dalam kejadian ini, lima orang pelaku dipecat dan dua orang diskors.
Sebelumnya, pada 25 April 2014, seorang mahasiswa STIP, Dimas Dikita Handoko (19) tewas, usai dianiaya oleh seniornya. Enam rekan Dimas juga dianiaya tujuh seniornya hingga luka-luka.
Ketika itu, pelaku memanggil para korban ke tempat indekos pelaku di Jalan Kebon Baru Blok R Gang II Nomor 29 RT 17 RW 12, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Di sana, para korban diceramahi oleh para pelaku. Para korban juga dipukuli di bagian perut, dada dan ulu hati. Pelaku juga menendang kaki, perut, serta menampar pipi korban. Akibat kejadian ini, tujuh pelaku dikeluarkan dari sekolah tersebut. (asp)