Sepak Terjang Perampok Sadis Ius Pane

Ius Pane, salah satu perampok rumah Dodi Triono.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Praboowo Argo Yuwono, membeberkan sepak terjang Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane, salah satu pelaku dari kawanan bandit yang merampok rumah milik pengusaha Dodi Triono. Ius akhirnya ditangkap di Sumatera Utara, Medan pada Minggu 1 Januari 2017 usai menjadi buronan polisi selama beberapa hari.

Menurutnya, Ius adalah residivis kasus kriminal yang baru saja keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Tangerang pada November 2016 lalu.

"Peran daripada Ius Pane ini dia adalah yang pertama kali masuk ke rumah korban. Jadi Ius Pane adalah residivis yang baru saja ke luar dari LP (Lembaga Pemasyarakatan) Tangerang November lalu," kata Argo ketika dihubungi, Selasa 3 Januari 2017.

Dia juga mengatakan usai keluar penjara, Ius kemudian bergabung dengan komplotan rampok yang dipimpin Ramlan Butarbutar alias Porkas. Ius, kata Argo, juga pernah memiliki kelompok sendiri sebelum bergabung dengan Ramlan untuk merampok kediaman Dodi.

Argo mengatakan, Ius merupakan pelaku yang pertama kali menyusup ke rumah Dodi. 

Mantan Kabid Polda Jawa Timur itu juga menyampaikan komplotan perampok ini juga sudah melakukan aksinya sebanyak dua kali sebelum menyasar rumah keluarga Dodi. Dua lokasi perampokan kawanan ini di kawasan Jawa Barat di Jonggol dan Purwakarta

"Empat orang kelompok ini sudah melakukan perampokan selama tiga kali," kata dia.

Selain Ramlan dan Ius, polisi telah membekuk Erwin Situmorang dan Alfin Bernius Sinaga. Dalam penangkapannya, kapten komplotan ini tewas karena kehabisan darah usai melawan petugas saat ditangkap. Sementara Erwin dan Alfin dilumpuhkan kakinya karena juga melawan petugas.

Kawanan ini melakukan perampokan di rumah Dodi Triono di Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Jakarta Timur pada Selasa 27 Desember 2016. Para tersangka menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran kecil sehingga menewaskan enam korban dan lima korban lainnya selamat.

Enam orang meninggal dunia yaitu Dodi, dua anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah sopir.

Sedangkan, lima korban yang selamat, masing-masing berama Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.