Mensos: Anak Korban Kapal Zahro Perlu Penanganan Khusus
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas insiden kebakaran kapal wisata Zahro Express di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Menteri mendoakan keluarga korban, agar tegar dan diberi ketabahan.
"Semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan keikhlasan menghadapinya," kata Khofifah melalui keterangan tertulis kepada VIVA.co.id pada Senin 2 Januari 2017.
Menteri berharap, proses pencarian korban hilang berjalan lancar dan seluruh korban yang dinyatakan hilang bisa segera ditemukan.
Dia mencatat, ada tujuh anak korban kapal nahas itu yang dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta. Mereka memerlukan penanganan khusus, bukan hanya lukanya yang perlu diobati, namun perasaannya perlu juga dipulihkan, agar tidak menjadi trauma berkepanjangan.
"Bagi korban anak-anak kebakaran kapal zahro, jika diperlukan pendampingan, tim rehabilitasi sosial anak dapat menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (Tepsa) Kementerian Sosial ke nomor 1500771, sehingga nanti akan ada pekerja sosial anak dari Kementerian Sosial yang akan mendatangi korban," ujar Khofifah.
Kapal wisata Zahro Express terbakar di satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, pada pukul 09.15 WIB, Minggu 1 Januari 2017. Kapal itu baru saja berlayar dengan tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Sebanyak 23 penumpang tewas, 17 orang masih hilang, dan 194 orang selamat meski luka-luka dan syok. Enam jenazah, di antara 23 korban tewas telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Data jumlah penumpang kapal nahas itu sebenarnya masih simpang-siur. Manifes kapal mencatat 100 orang, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut 230 orang, tetapi data polisi sebanyak 191 orang. (asp)