Pesan Terakhir Aris Sebelum Gantung Diri di Plafon Rumah
- VIVA.co.id / Anissa Maulida
VIVA.co.id – Karena merasa tak dipedulikan keluarga, istri dan anaknya, seorang pria asal Depok, Jawa Barat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di plafon rumah kontrakan di Kampung Cipecang, Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pria nekat itu bernama Aris (22 tahun), jasadnya pertama kali ditemukan oleh sang istri, Prihartini (20 tahun).
"Istrinya curiga karena pas memanggil enggak ada yang nyaut. Terus dia minta bantuan tetangga buat dobrak pintu ternyata suaminya sudah tewas dalam keadaan tergantung," kata Kanit Reskrim Polsek Bojonggede, Iptu Ade Ahmad, Jumat 23 Desember 2016.
Dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga, Aris tewas murni akibat gantung diri. Motifnya, diduga Aris memiliki masalah ekonomi dan merasa dijauhkan keluarga.
"Jika dilihat dari sepucuk surat yang diyakini sebagai tulisan tangan korban, diduga korban sedang dalam keadaan putus asa atau kecewa karena merasa tidak diperhatikan keluarga kandung. Terlebih kondisi rumah tangga yang sepertinya tidak lagi harmonis," katanya.
Berikut tulisan terakhir korban sebelum akhirnya memilih mengakhiri hidup dengan cara pintas.
Hidup gw hanya sebatang kara. Saat ini gw gak punya siapa-siapa. Semua saudara gw benci sma gw. Apalagi orang tua gw cuek sma gw, gak pernah mengerti kemauan gw sampe sekarang. Ditambah sekarang bini gw dan anak gw juga beda sekarang sama gw. Ditambah rumah tangga berantakan. Ya Allah izinkan hamba untuk membahagiain orang yang hamba sayangin. Yang hamba utamain.
Terus terang ini semua karena keluarga gw yang kurang kasih sayang apa yang sekarang. Gw dianggap seperti orang lain. Sampe2 gw gak dianggap sebagai bagian dari sudara. Anji nyokap gw ade gw gak seperti gw gini. Yang selalu sendiri. Ade gw pasti cerita2 sama nyokap gw dimana caranya buat bikin. Ya allah apa mungkin gw gak bertemu. Saya kangen ya allah sama mama kokom
Sementara itu, pihak keluarga menolak jika jasad Aris diautopsi, mereka memilih pasrah atas kejadian ini. Selanjutnya jasad korban dimakamkan tak jauh dari rumah duka.