Penjelasan Hatta Taliwang soal Pertemuan dengan Rachmawati

Aktivis Hatta Taliwang
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Penyidik Polda Metro Jaya memanggil aktivis Hatta Taliwang terkait kasus dugaan makar. Hatta diperiksa sebagai saksi untuk tersangka dugaan makar, yaitu salah satu putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri.

"Saya dipanggil untuk jadi saksi bagi tersangka Rachmawati Soekarnoputri," ujar Hatta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 20 Desember 2016.

Pria yang berstatus sebagai tahanan kota atas kasus pelanggaran UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) itu mengaku dicecar soal pertemuan di Universitas Bung Karno (UBK) pada Minggu 20 November 2016. Saat itu, Hatta terlibat dalam pertemuan tersebut.

"Kebanyakan ditanya soal pertemuan itu di UBK. Yang hadir ada 300-an orang, 18 pembicara. (Acara) terbuka, wartawan ada pada datang," katanya.

Mantan anggota DPR ini juga menyatakan, tidak ada pembahasan soal makar dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, acara tersebut merupakan berbagi pendapat dan membahas soal kondisi terkini bangsa.

"Kesimpulannya hanya untuk menyampaikan aspirasi kita ke DPR-MPR tentang kembali ke UUD 45. Kedua, meminta agar Ahok ditahan. Itu saja," kata Hatta.

Hatta juga menegaskan, pertemuan tersebut tak melahirkan usulan dilakukannya sidang istimewa oleh DPR-MPR. Kendati, ada beberapa orang yang terlibat pertemuan meminta sidang istimewa dilakukan.

"Kalau suara pribadi kan bukan jadi kesimpulan pertemuan. Masing-masing bebas kan menyampaikan aspirasi, tapi kesimpulannya nggak ada soal mau turunkan rezim, mau makar, nggak ada kesimpulan seperti itu," ucap dia.

Lebih jauh, Hatta juga bercerita bahwa penetapan tersangka dirinya beberapa hari lalu terkait pertemuan di UBK itu. Dia dijerat Pasal UU ITE karena memposting hasil pertemuan itu di website epsh.org.

"Saya tulis laporan hasil pertemuan UBK itu. Jadi pemeriksaannya atas dasar notulensi lah, karena kita kan enggak punya pikiran bakal jadi masalah kan, jadi kita siarkan, enggak ada yang kita tutupi," ucap Hatta.

(ren)