Adik Wanita Penyerang Polisi Memberikan Klarifikasi

Seorang ibu mengaku PNS di MA menganiaya polisi yang menegurnya.
Sumber :
  • Capture: Youtube

VIVA.co.id – Aksi penyerangan terhadap Aiptu Sutisna, Anggota Polisi Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, tengah mendapatkan sorotan di media sosial. Sebab, serangan yang dilancarkan perempuan bernama Dora Natalia, terekam dan menjadi viral.

Dalam video berdurasi 53 detik itu terlihat bagaimana Dora meluapkan emosi kepada Sutisna. Dalam video tersebut Dora terlihat mencakar serta menghardik Sutisna. Di sisi lain, Sutisna terlihat pasif dan tak melawan.

Setelah menjadi viral, kerabat Dora, Desi Apriguna Singarimbun, memberikan klarifikasi mengenai peristiwa itu. Melalui akun Instagram Desisingaruimbun, adik Dora ini menceritakan peristiwa itu melalui sudut pandang kakaknya.


Bapa Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kk saya Dora Natalia Singarimbun. kk saya menegur polisi krn berdiri di jalan yg lancar dan mengatakan pak kalo mw mengatur lalu lintas di tempat yg macet jgn yg di jalan yg lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kk saya turun dr mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo mmg didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tdk kasi malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kk saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi. sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kk saya sambil menginjak kaki kk saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tdk di rekam oleh teman nya.tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. saya pribadi tetap menilai kk saya ada kesalahan tapi tidak utk kita hakimi.

A photo posted by Desi Apriguna Singarimbun (@desisingarimbun) on Dec 13, 2016 at 5:18am PST

"Kakak saya menegur polisi karena berdiri di jalan yang lancar," tulis Desi dalam akun itu Selasa malam, 13 Desember 2016.

Menurutnya, kakaknya bilang "Pak kalau mau mengatur lalu lintas di tempat yang macet, jangan yang di jalan yang lancar, tapi polisi malah mengadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang."

Desi mengakui, Dora memang memiliki temperamen tinggi. Melihat kuncinya diambil, dia lantas turun dan meminta kunci tersebut.

"Tapi si polisi tidak kasih. Malahan polisi yang satu mengambil kesempatan dengan merekam kejadian di saat kakak saya berusaha menggapai kunci yang di pegang polisi, seolah kakak saya mencakar polisi," ujar Desi.

Kemudian dia melanjutkan, "Sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kakak saya sambil menginjak kaki kakak saya yang tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tidak direkam oleh temannya."

Di akhir klarifikasi itu, Desi mengakui, kakaknya memiliki kesalahan dalam hal ini. Namun, dia meminta agar masyarakat tak lantas menghakimi. 

"Sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yang lemah di mata Tuhan. Saya pribadi tetap menilai kakak saya ada kesalahan tapi tidak untuk kita hakimi," katanya.

(mus)