Ahok: Saya Berani Calonkan Jadi Gubernur atas Amanah Gus Dur
- VIVA.co.id/Tatan Syuflana/Pool
VIVA.co.id – Terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengutip ucapan mendiang Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam nota keberatan atas dakwaan yang dibacakan di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Saya berani mencalonkan diri sebagai Gubernur, sesuai dengan amanah yang saya terima dari
almarhum Gus Dur," ujar Ahok di persidangan, Selasa, 13 Desember 2016.
Menurut Ahok, alasannya berani mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung di Pemilihan
Kepala Daerah Babel 2007, karena Gus Dur mendukungnya. Gus Dur adalah pemuka
agama Islam yang disegani. Sementara dirinya, adalah politisi beragama Kristen Protestan.
Selain itu, menurut Ahok, di daerah lain, ia juga melihat banyak calon kepala daerah yang dicalonkan
meski ia tidak menganut agama yang sama yang dianut mayoritas penduduk di sana.
"Saya ini hasil didikan orang tua saya, orang tua angkat saya, ulama Islam di lingkungan saya, termasuk ulama besar yang sangat saya hormati, yaitu almarhum Kiai Haji Abdurahman Wahid," ujar Ahok.
Dengan berlandaskan hal itu, Ahok mengatakan, ia tidak mungkin menistakan agama. Ia meminta
majelis hakim menyatakan dakwaan jaksa penuntut umum tidak bisa diterima.
Bagi Ahok, bila dirinya menistakan agama, artinya sama saja ia menghina Gus Dur serta keluarga
angkatnya yang merupakan penganut agama Islam yang sangat ia hormati.
"Tidaklah mungkin saya mempunyai niat untuk melakukan penistaan agama Islam dan menghina para
ulama," ujar Ahok.
(ren)