Sejak Pagi, Warga Padati Lokasi Penemuan Bom Bekasi

Petugas amankan lokasi penggerebekan terduga teroris di Jalan Bintara 8, Bekasi.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA.co.id –  Warga Jalan Bintara 8, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, sejak Minggu pagi, 11 Desember 2016, sudah memadati lokasi penangkapan terduga teroris yang memiliki bom seberat 3 kg. Bom itu rencananya akan diledakkan saat pergantian jaga Pasukan Pengamanan Presiden di Kompleks Istana Negara hari ini.

Sejumlah warga yang datang ke lokasi mengaku masih penasaran atas kejadian tersebut. Makanya, mereka sejak pagi sudah datang. Tak hanya orang dewasa, banyak anak-anak yang datang untuk melihat dari dekat lokasi tempat kos yang dijadikan tempat terduga teroris mengatur serangan.


Dari pantauan di lokasi, warga terlihat ramai di bahu jalan di depan tempat kos yang digerebek petugas. Arus lalu lintas di depan lokasi menjadi sangat padat.

Husen (31tahun ) warga sekitar, mengaku, masih penasaran atas temuan bom di dekat rumahnya itu. Karena itu, pagi ini dia ingin melihat lokasi lebih dekat. Dia masih tak menduga bahwa ada pelaku terorisme yang tinggal di dekat rumahnya itu.

"Kemarin diledakkan di tempat itu sama polisi. Suaranya sampai depan sana keras. Pagi-pagi ya penasaran. Ini juga katanya mau diperiksa lagi rumahnya. Cepat-cepat selesai lah, takut ada bom lagi," katanya.

Namun demikan, warga sekitar tidak diizinkan melihat terlalu dekat. Kawasan kos-kosan tersebut masih diberi garis polisi. Selain itu petugas masih berjaga di lokasi untuk mengamankan kawasan temuan bom itu.

Sebelumnya diberitakan, bom rakitan ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Bom diledakkan di lokasi oleh tim penjinak bom atau Gegana pada Sabtu, 10 Desember 2016 malam.

Penangkapan dilakukan terhadap tiga terduga, Nur Solihin, Agus Supriyadi dan Dian Yulia Novi, yang merupakan calon pengantin untuk aksi teror ini. Sebelum melakukan penangkapan, petugas memang telah membuntuti Nur Solihin sejak dari Solo, Jawa Tengah. Setibanya di Jakarta, Nur Solihin menjemput Agus dan Dian yang membawa sebuah kardus, di daerah Pondok Kopi.

Selanjutnya Dian diantar ke kantor pos Bintara untuk mengirim paket yang dibungkus kardus. Ketiganya terus dibuntuti petugas. Namun, petugas lain juga memeriksa paket milik Dian yang berada di kantor pos tersebut.

Paket tersebut ternyata berisi barang-barang berupa pakaian dan surat wasiat dari  Dian kepada suami dan orangtuanya. Surat wasiat tersebut menyatakan kesiapan Dian untuk melakukan amaliyah. Surat wasiat tersebut ditulis dengan tinta biru dan dilipat menjadi empat bagian. Karena yakin akan ada aksi, petugas langsung melakukan penangkapan terhadap ketiganya.