Cerita Ahok Dikibuli Anak Buah Saat Benahi Waduk Pluit
- ANTARA / Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pernah diakali anak buahnya saat hendak melakukan pembenahan Waduk Pluit, Jakarta Utara. Pembenahan merupakan salah satu program unggulan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Joko Widodo - Ahok di awal masa pemerintahan mereka berdua.
Menurut Ahok, program saat itu terkendala oleh banyaknya tanaman eceng gondok di permukaan waduk. Ahok memerintahkan dilakukannya pengerukan. Namun, anak buahnya, bersikeras Pemerintah Provinsi DKI perlu meniadakan terlebih dahulu ratusan tanaman eceng gondok di sana.
"Saya pikir, saya yang bodoh atau gila. Mereka alasannya selalu sama, 'Pak, kita harus beli mesin pemotong eceng gondok, terus obat bakteri untuk eceng gondok Pak, taburin ikan buat makanin eceng gondok," ujar Ahok, bercerita kepada para pendukungnya, di Rumah Lembang, markas pemenangan Ahok - Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 November 2016.
Ahok yang belum banyak dikenal di Jakarta saat itu, bersikeras pengerukan adalah hal pertama yang harus dilakukan supaya Waduk Pluit, yang merupakan muara Sungai Ciliwung, supaya mampu menampung limpahan air dari daerah Jakarta yang letaknya lebih tinggi.
Ahok bercermin kepada pengalaman di kampung halamannya, Bangka Belitung. Dia mengatakan, eceng gondok bisa tumbuh di Waduk Pluit karena kedalaman waduk dangkal.
Pengerukan selain akan mengembalikan kedalaman Waduk Pluit, akan meniadakan juga lumpur yang berdampak kepada eceng gondok tak dapat tumbuh lagi karena waduk telah jauh lebih dalam.
Ahok mengatakan, setelah ditelusuri, anak buahnya pada saat itu sekadar mengusulkan pekerjaan pemberantasan eceng gondok supaya ia memiliki proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Bercermin dari kejadian itu, Ahok mengatakan, ia menjadikan reformasi birokrasi sebagai salah satu program utamanya untuk membersihkan pemerintahan dari birokrat yang korup dan tidak memiliki kinerja bagus. "Alasan sebetulnya proyek," ujar Ahok.