Program Djarot Atasi Kemiskinan di Ibu Kota
- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyebut masalah kemiskinan menjadi salah satu program prioritas untuk diselesaikan. Salah satu caranya, yaitu dengan memberdayakan masyarakat kurang mampu dengan memberi berbagai pelatihan.
Djarot mengatakan, pelatihan kepada masyarakat kurang mampu jauh lebih efektif dibanding bagi-bagi uang seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT) zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami ada program padat karya, kita berikan pelatihan-pelatihan, termasuk juga bagi warga menengah ke bawah di rusunawa-rusunawa. Kemudian, kita membantu dengan Bank DKI, kita melakukan operasi pasar untuk menekan harga kebutuhan pokok," kata Djarot di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa 22 November 2016.
Di samping itu, kata Djarot, pihaknya juga memberikan perlindungan berupa berbagai macam subsidi kepada warga kurang mampu seperti pembebasan biaya sekolah, transportasi gratis, dan membangun rusunawa. Dengan cara seperti itu, maka pengeluaran masyarakat dapat ditekan.
"Orang miskin di Jakarta itu 3,4 persen, cukup rendah. Yang menjadi persoalan di kita adalah memperpendek kesenjangan antara yang kaya dan miskin," katanya.
Selain itu, program 'jualan' Djarot lainnya, yaitu pemberdayaan transaksi non tunai, atau cashless melalui Kartu Jakarta One. Kartu itu bisa digunakan untuk mendapatkan fasilitas, atau pelayanan yg diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat, dengan bekerja sama beberapa Bank BUMN dan swasta.
"Nanti, itu bisa untuk pembayaran PBB, SIM, dan lainnya. Sehingga, warga Jakarta tidak perlu banyak kartu," kata dia. (asp)