Parade di Patung Kuda Bantah Tandingi Aksi 4 November
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Aksi Parade Bhinneka Tunggal Ika yang berpusat di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan melibatkan massa dalam jumlah banyak disebut tak ada kaitannya dengan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, alias Ahok.
Belakangan, parade ini dituding sebagian pihak, merupakan aksi tandingan dari demonstrasi damai 4 November 2016 lalu, yang meminta Ahok segera ditetapkan sebagai tersangka.
"Enggak ada kaitan. Sejak awal, kami tidak terkait dengan politik praktis," ujar salah seorang panitia parade Bhineka Tunggal Ika, Umi Azalea kepada VIVA.co.id, di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Sabtu 19 November 2016.
Umi menyatakan, Parade Bhinneka Tunggal Ika ini diinisiasi beragam penggagas. Baik itu pendukung, atau pun anti-Ahok, serta perwakilan dari beragam agama. "Memang ini bukan gerakan politik praktis, ini gerakan moral," kata dia.
Dia menyebut, ide dari parade ini tergagas secara spontanitas dan tidak direncanakan sejak lama. Alasannya, karena merasa prihatin dengan kondisi dan situasi bangsa yang belakangan mulai panas, dan berpotensi rawan konflik.
Umi mencontohkan, seperti terjadi peristiwa pemboman di Gereja Samarinda, perbedaan pandangan di media sosial hingga saling hujat, dan lain sebagainya.
"Itu kan membuat orang-orang takut, kita ingin gimana ya, supaya bangsa tidak takut. Kita sebagai bangsa, baik apapun agamanya justru kita bangga," ungkap Umi.
Harapannya, dia menambahkan, usai Parade Bhineka Tungga Ika ini, Indonesia semakin kokoh dan kuat solidaritasnya sebagai bangsa.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, tercatat kini sudah ada ribuan orang telah berkumpul Bundaran Patung Kuda. Acara parade ini akan dimeriahkan dengan beragam acara, seperti pagelaran kesenian, musik, orasi dan doa bersama lintas agama. Setelah itu, massa akan bergerak long march ke Bunderan Hotel Indonesia (HI).