Gerindra Minta Maaf karena Usung Ahok di Pilkada 2012
- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita
VIVA.co.id – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melalui salah satu petingginya, Wakil Sekretaris Jenderal Aryo Djojohadikusumo, meminta maaf kepada warga Indonesia. Permintaan maaf itu karena Gerindra pernah menjadi partai politik yang mengusung pasangan Jokowi - Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012, bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Gerindra merasa bertanggungjawab atas kondisi Ahok, sapaan akrab Basuki, yang menjadi Gubernur DKI dari November 2014 hingga saat ini. Pada saat diusung, Ahok adalah calon Wakil Gubernur. Namun karena Joko Widodo terpilih menjadi Presiden di Pemilihan Presiden 2014, Ahok dilantik menggantikannya.
Menurut Aryo, selama menjadi Gubernur, Ahok banyak dikeluhkan tidak memenuhi harapan warga yang memilih.
"Saya mohon maaf kalau sebelumnya saya bawa calon yang tidak memenuhi harapan bapak ibu," ujar Aryo kepada warga di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 2 November 2016.
Aryo mengatakan hal itu saat mendampingi Anies Baswedan, calon Gubernur DKI yang kini diusung Gerindra di Pilkada DKI 2017, berkampanye di sana.
Lebih lanjut, Aryo mengatakan, Gerindra tidak mengulang kesalahan yang sama. Anies, yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menurutnya adalah sosok yang akan memenuhi harapan warga saat terpilih menjadi Gubernur DKI.
Aryo yang merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meyakinkan warga supaya memilih Anies, yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, di Pilkada DKI 2017.
"Saat ini, saya membawa calon Gubernur yang lebih amanah (Anies Baswedan) dari yang sebelumnya," ujar Aryo.
Laporan: Eduward Ambarita