Ahok Sebut BLT Zaman SBY Tak Mendidik
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Calon petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, tidak setuju dengan konsep Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang memberi uang tunai kepada rakyat miskin. Program serupa kabarnya akan dihidupkan kembali oleh calon gubernur lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono, bila menang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ahok mengatakan, cara BLT seperti di era SBY tidak mendidik masyarakat, karena hanya membagi-bagi uang.
"Sebetulnya, BLT itu dari dulu saya katakan rakyat memang perlu dikasih BLT, tapi yang bersifat mendidik. Misalnya BLT zaman SBY 150 ribu rupiah, itu arah sasaran semua kita bisa berdebat," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa 1 November 2016.
Menurut Ahok, “BLT” ala Joko Widodo saat menjadi gubernur DKI, dan dilanjutkan hingga sekarang, jauh lebih baik. BLT itu berupa Kartu Jakarta Pintar.
Belum lagi, sistem beras miskin (raskin) yang tidak lagi diberikan uang tunai dan harus melalui transfer rekening bank disebut lebih efisien. Ahok mengklaim kedua program itu lebih adil dan tepat sasaran, serta mendidik masyarakat.
"Jadi kita harus mendidik. Kita membantu rakyat miskin, enggak? Kita bantu. Beli daging sapi 35 ribu rupiah sekilo pakai KJP (kartu jakarta pintar). Anak yang mau kuliah kita bantu Rp 18 juta per anak. Tapi, bantuan yang mendidik bukan bagi-bagi uang kayak di zaman SBY, bukan. Itu saya enggak setuju," kata dia.
(ren)