Ahok-Djarot Masih Teratas, Tapi Elektabilitas Turun
- Antara/Hafidz Mubarak
VIVA.co.id – Tingkat elektabilitas calon Gubernur dan cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat turun menjadi 27,5 persen, berdasarkan survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia.
Menurut Peneliti Kedai Kopi, Hendri Satrio penurunan itu terjadi pasca kejadian di Pulau Seribu yang kini 'menjerat' Ahok. Tingkat elektabilitas Ahok-Djarot merosot sekitar 6,5 persen dari survei yang dilakukan September 2016 lalu.
"Tapi Ahok-Djarot masih unggul meski sekarang sudah di 30 persen," kata Hendri saat menyampaikan rilisnya dalam diskusi Kedai Kopi di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 30 Oktober 2016.
Selain mengenai penyebutan ayat suci Alquran di Pulau Seribu, berkurangnya elektabilitas Ahok-Djarot juga disebabkan karena dua pasangan lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, serta pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno mulai mencuri perhatian publik dengan langkah-langkahnya selama ini.
Meski begitu, publik kata Hendri masih menunggu atau belum memutuskan pilihan. “Ahok-Djarot turun tapi tidak pindah ke Anies dan Agus. Ini menariknya. Pemilih sekarang menjadi swing voter, posisinya menunggu," ujarnya.
Sementara itu, tingkat elektabilitas dua pasangan calon lain dinilai stabil. Dari hasil survei Kedai Kopi, tingkat elektabilitas pasangan calon Anies-Sandiaga sebesar 23,9 persen. Adapun Agus-Sylviana sebesar 21 persen.
Untuk diketahui, survei yang diluncurkan Kedai Kopi ini dilakukan pada19-24 Oktober 2016, dengan metodelogi acak bertingkat. Jumlah responden sebanyak 694 orang dengan demografi masyarakat usia 50 tahun ke atas.
Dalam pemaparan hasil survei ini, juga dihadiri oleh Andi Nurpati selaku Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Hendrawan Supratikno selaku Tim Pemenangan Ahok - Djarot dan Ferry Juliantono selaku Tim pemenangan Anies-Sandiaga.