Kesaksian Warga Mengenai Pelaku Teror Tangerang

Polisi geledah kediaman SA, pelaku penyerang polisi di Kota Tangerang, Banten, Kamis, 20 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Maulida

VIVA.co.id – Muhidin, Ketua RT tempat tinggal Sultan Aziansyah (22), memberikan kesaksian terkait keluarga serta aktivitas pelaku penyerangan polisi di Pos Polisi Yuppentek, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang, Banten, Kamis, 20 Oktober 2016.

"Saya mengenal keluarganya baik-baik saja. Mereka tinggal di sini kurang lebih sejak 8 tahun yang lalu. Bapaknya tidak bekerja, kemungkinan seorang pensiunan. Kedua kakaknya itu polisi, jadi bisa dibilang mereka adalah keluarga polisi," ujar pria yang akrab disapa Bidin itu.

Sejauh ini, Muhidin tak mengenal secara jelas sosok Sultan. Namun ia mengaku lebih dekat ayahnya, yang memang supel dan mau bergaul pada warga sekitar.

"Sepenglihatan saya, Sultan itu anaknya pendiam dan jarang bersosialisasi. Padahal banyak juga anak-anak yang seumuran dengannya. Sementara bapaknya itu supel. Saya lebih kenal dengan bapaknya," ujar Muhidin.

Selain itu, menurut kesaksian warga sekitar, Irsyadul Hakim, Sultan memiliki dua kakak yang bekerja sebagai polisi. "Yang saya tahu, salah satunya menjadi Buru Sergap Narkoba di Kepolisian Tangerang. Satu lagi saya kurang paham," katanya.

Tim kepolisian baru saja menggeledah rumah pelaku, dengan membawa barang bukti serta turut memboyong kakak iparnya. Sementara pelaku meninggal dan jasadnya diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. 

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, pelaku meninggal karena kehabisan darah akibat luka dua tembakan di kaki dan satu tembakan yang mengenai perutnya. (ase)

Laporan: Bobby Agung/ Jakarta