Sindiran Sandiaga di Pasar Minggu Soal Kasus Sumber Waras
- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, memberikan pelatihan kepada pengusaha mikro yang tergabung dalam Indonesia Setara Foundation (ISF). Dalam kunjungan singkatnya, Sandiaga membagikan pengalaman dan memberikan pengarahannya kepada para pengusaha tentang bisnis keuangan.
Sandi menyampaikan bahwa pelatihan keuangan yang diberikan kepada para pengusaha merupakan salah satu program yang akan dicanangkannya sebelum dan setelah pemilu 2017 nanti. Dia akan menggaet anak-anak muda dan wirausahawan untuk menciptakan masyarakat ekonomi kreatif.
"Ibu-ibu sekarang, menghadapi situasi harga yang semakin mahal, bagaimana mengatur keuangannya. Karena banyak yang mengeluh kalau mata pencahariannya tetap, tapi pengeluarannya meningkat. Jadi kami memberikan pelatihan kepada mereka agar bisa mencatat pengeluarannya," ujar Sandi yang didampingi tim suksesnya, Selasa, 18 Oktober 2016.
Menurut Sandi, selain modal, para pengusaha juga butuh pendampingan agar bisnisnya tak hanya berkembang, tapi jumlah penghasilan yang didapat juga terpenuhi. Untuk itu, dengan adanya sharing ini, Sandi berharap agar para pengusaha mikro bisa lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan dan tidak mudah tertipu oleh investor bodong.
"Banyak yang menawarkan, begitu kampanye, ada program-program fantastis. Jadi saya sampaikan ke mereka agar berhati-hati jika mengelola keuangan terhadap tawaran menggiurkan," kata pendamping Anies Baswedan ini.
Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tepat diberikan kepada para pengusaha mikro, mampu memberikan pelatihan untuk berinvestasi di tempat terjamin agar mereka terhindar dari investasi bodong tersebut.
"Jangankan sekelas saya, jangankan ibu-ibu ini, bahkan Pemprov DKI Jakarta saja kadang-kadang masih sulit berinvestasi. Sampai hari ini, Pak Basuki belum bisa menghadirkan laporan keuangan yang wajar tanpa pengecualian. Beli investasi, investasi bodong juga. Beli tanah bermasalah," ujarnya.
Sebelumnya disampaikan Sandiaga, kalau Pemprov DKI sudah tiga tahun laporan keuangannya wajar dengan pengecualian. Karena itu, menurut Sandiaga, kemampuan Pemprov DKI mengelola anggaran akan bisa terserap dengan baik masih diragukan.
Laporan: Afra Augesti/Jakarta