Anies Baswedan: Antikorupsi Tak Efektif jika Hanya Menakuti

Anies Baswedan, bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Musafirian

VIVA.co.id - Anies Baswedan, bakal calon gubernur DKI Jakarta, mengaku bangga didukung mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja.

Dukungan itu, katanya, sejalan dengan visi dan misinya, yaitu mengembalikan integritas birokrasi untuk memerangi korupsi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia bertekad menciptakan suasana kerja atau sistem birokrasi yang transparan dan bersih.

Menurutnya, keterlibatan mantan komisioner KPK dalam tim pemenangan bukan bermaksud untuk menakut-nakuti agar orang tidak korupsi. Apabila semangat memberantas korupsi hanya menghadirkan orang-orang untuk menakut-nakuti, hal itu tidak akan efektif.

"Kalau sekedar rasa takut, ketika yang menakut-nakuti tidak ada, nanti korupsinya jalan lagi. Yang dibutuhkan adalah perbaikan sistem," kata Anies kepada wartawan ketika bersosialisasi dengan warga di kawasan Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu malam, 16 Oktober 2016.

Keterlibatan Adnan Pandu Praja, katanya, tidak hanya dalam tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno semasa kampanye. Jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Adnan tetap dilibatkan dalam menjalankan pemerintahan. "Insya Allah nanti bukan saja perjalanan pemenangan tapi juga untuk ke depan," ujarnya.

Komitmen pasangan yang diusung Partai Gerinda dan Partai Keadilan Sejahtera dalam memberantas korupsi itu juga termaktub dalam spanduk dan kaus relawan Abdi Rakyat yang dikenakan Anies. Tertulis dalam kaus jargon “Musuh kita bukan antarsuku, musuh kita bukan antaragama, tapi musuh kita adalah korupsi yang merajalela.”

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapatkan dukungan dari dua mantan Wakil Ketua KPK, yakni Adnan Pandu Praja dan Bambang Widjojanto. Mereka masuk juga dalam daftar tim pemenangan.