Gas Oplosan Isi Air Hanya Menyala 25 Menit
- Viva.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Tim penyidik dari Kriminal Khusus (Krimsus) dari Polres Kota Depok tengah mendalami temuan tabung gas tiga kilo gram yang berisi air. Dari hasil penyelidikan, polisi menduga kuat peredaran tabung gas asli tapi palsu (Aspal) itu telah menyebar ke sejumlah titik di wilayah Depok. Ironisnya, kondisi ini terjadi saat tabung gas bersubsidi itu sedang langka di Kota Depok
Kasubag Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Polisi Firdhaus, mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara secara manual, terdapat perbedaan yang mencolok antara tabung gas aspal tersebut dengan tabung gas tiga kilogram yang biasa di jual di pasaran.
“Ciri-cirinya lebih berat dari ukuran standar . Jika biasanya ukuran standar tabung gas subsidi itu berisi 0,5 dengan berat tiga kg, sedangkan tabung gas palsu ini beratnya mencapai 10 hingga 12 Kg. Pas kita cek juga, ternyata isinya diduga air,” katanya pada sejumlah wartawan di Mapolresta Depok, Senin, 10 Oktober 2016.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi telah mengamankan sedikitnya 10 tabung gas yang diduga berisi air tersebut. Dari dua pengecer yang diperiksa, yakni berinisial A dan J mereka mengaku mendapatkan tabung gas tersebut dari seorang pria tak dikenal yang datang menggunakan motor dan menawarkan gas tiga kg dengan harga Rp17 ribu/tabung, pada Sabtu sore kemarin.
“Delapan tabung kita dapat dari pengecer sisanya dari warga. Dua pengecer yang kami periksa mengaku tidak tahu kalau isinya air, mereka terpaksa membeli karena memang gas ini lagi langka dan kebetulan ada yang menawarkan,” ujar AKP Firdhaus.
Selain memiliki berat yang jauh melebihi kapasitas standar tabung gas tiga kg, gas palsu ini juga hanya bisa digunakan dalam waktu yang singkat. “Nyalanya hanya sekitar 25 menit,” ucapnya menambahkan.
Saat ini, lanjutnya, ada tiga orang saksi yang telah diperiksa secara intens. Dan dari hasil pemeriksaan sementara, polisi meyakini pelaku telah menyebarkan gas palsu tersebut ke sejumlah wilayah di Depok. “Ini yang sedang kami dalami. Kami juga mengimbau pada warga masyarakat yang merasa menjadi korban agar segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat.”
(ren)