Tim Ahok Klarifikasi Ucapan Ahok Soal Surat Al Maidah

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) panen ikan di Kepulauan Seribu.
Sumber :
  • VIVA/Fajar GM

VIVA.co.id – Tim pribadi Basuki Tjahaja Purnama mengklarifikasi tudingan bahwa Gubernur DKI Jakarta telah melakukan penodaan agama. Ahok dilaporkan terkait pernyataannya yang mengutip Alquran Surat Al Maidah dikaitkan dengan kebohongan dan pembodohan agar umat muslim tidak memilih pemimpin dari kalangan nonmuslim.

Melalui akun Instagram @timbtp, tim yang terdiri dari para staf pribadi yang membantu Ahok melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur DKI, mengunggah tangkapan layar tampilan laman YouTube yang menunjukkan video lengkap Ahok saat berdiskusi dengan warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016.

"Pernyataan sesungguhnya Pak Ahok di Kepulauan Seribu yang diplintir dan disesatkan. Pak Ahok menyampaikan bahwa politisasi agama, dengan mengutip ayat-ayat kitab suci, baik Alkitab, Al-Quran dll nya adalah bentuk kebohongan kepada publik. Bukan kitab sucinya yang bohong, tapi politisasi kitab sucinya," demikian tertulis dalam unggahan seperti saat diakses pada Kamis, 6 Oktober 2016.

Sebagai informasi, potongan-potongan dari video yang sama, yang durasinya hanya diambil selama 40 hingga 60 detik dari total durasi lebih dari 100 menit, banyak beredar di media sosial hari ini. Perkataan Ahok dalam video yang telah dipotong, menjadi sumber kemarahan Novel Bamukmin, anggota Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang mendekat dan meneriaki Ahok 'gila' saat bertemu dengannya di Mahkamah Konstitusi.

Tim Ahok melanjutkan, Ahok memberi penekanan kepada warga Kepulauan Seribu bahwa program pemberdayaan pembudidaya kerapu yang saat itu tengah Ahok tinjau, akan tetap dilanjutkan meski Ahok tak lagi terpilih menjadi Gubernur DKI dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Ahok meminta warga tak harus terpaksa memilihnya, semata-mata supaya program dilanjutkan, hanya karena sosoknya tidak sesuai dengan hati nurani mereka. "Pak Ahok katakan: tidak masalah, hak pribadi, dan Pak Ahok menjamin program-program Pemprov tetap akan jalan dan tidak terkait apa dia akan terpilih atau tidak. Karena Pak Ahok bekerja untuk mengabdi dan melayani bukan agar terpilih kembali," tulis tim Ahok.

Dimintai tanggapannya, Ahok berkomentar singkat. Ia membenarkan video yang beredar adalah video yang durasinya telah dipotong, menghilangkan konteks terkait kelanjutan program pemberdayaan pembudidaya kerapu di Kepulauan Seribu. "Itu (video yang beredar), orang potong-potong. Kamu nonton aja yang penuhnya seperti apa," ujar Ahok.

Berikut ini pernyataan lengkap Ahok yang mengutip ayat kitab suci Al Quran:

"Enggak usah khawatir. Saya berhenti Oktober 2017. Dengan program yang baik pun, bapak masih bisa panen dengan saya kalau saya tidak terpilih jadi gubernur. Jadi saya cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi bapak ibu enggak usah berpikiran, 'ah nanti kalau Ahok enggak kepilih, pasti programnya (pemberdayaan pembudidaya kerapu) bubar'. Enggak. Saya jamin sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi (orang) dengan surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak bapak ibu. Kalau bapak ibu merasa enggak bisa pilih karena takut masuk neraka, oh enggak apa-apa. Karena ini panggilan bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enak karena nuraninya enggak bisa pilih Ahok. Kalau kerasa enggak enak, bapak ibu bisa mati pelan-pelan lho."