Paranormal Tersangka Pembunuh Dua Pria di Depok Ditangkap

Kapolres Depok, Kombes Pol. Harry Kurniawan saat gelar perkara kasus pembunuhan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Tim Buru Sergap Polres Kota Depok, Jawa barat, berhasil meringkus dua tersangka pembunuh, dalam pelarian mereka di wilayah Lampung. Tersangka berinisial An alias Aj dan D, diduga membunuh dua pria di Limo, Depok.

“Benar, dua pria terduga pelaku telah berhasil kami amankan dari tempat persembunyiannya di wilayah Lampung,” kata Kapolresta Depok, Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan di kantornya, Senin, 3 Oktober 2016. 

Polisi masih menyelidiki motif dalam kasus pembunuhan ini. Menurut Harry, dari informasi sementara, kedua korban dibunuh saat diminta pelaku menjalankan ritual.

“Pelaku mengiming-imingnya bisa menarik emas batangan (harta gaib) di sebuah lahan kosong di kawasan Kampung, Serab, Sukmajaya. Pelaku ini mengaku sebagai paranormal,” ujar Harry.

Keterangan ini sedang dikembangkan polisi, dengan mencari bukti-bukti tambahan. Hal itu dengan memeriksa keterangan saksi-saksi.

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Sanusi (20), warga jalan Lubang Buaya, Rt 06/05, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, ditemukan dalam kondisi miring di dalam parit, di Jalan Makam Kopo Rt 09/09, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Depok Sabtu pagi, 1 Oktober 2016.

Sedangkan korban lainnya bernama Shendy Eko Budianto (29), beralamat di Jalan Pencil, Rt 02/03 Desa Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Jawa Tengah. Jasad Shendy di temukan di dalam kali Jalan Pertanian Raya, Rt 05/04, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, tak jauh dari lokasi ditemukannya jasad Ahmad Sanusi. 

Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menambahkan, korban diduga dibunuh dengan cara dibekap atau dicekik.

“Selain hasil autopsi, kami juga menemukan adanya sperma di celana dalam korban. Ini menunjukkan korban menahan rasa sakit akibat kehabisan oksigen karena dibekap. Selain itu, pada bagian lambung juga ada luka yang diduga akibat hantaman benda keras,” kata Teguh. (ase)