Kapolres Depok Bantah Bekingi Proyek Galian Margonda

Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Kapolresta Depok, Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan akhirnya angkat bicara terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota Buru Sergap (Buser) terhadap Iik, pria yang mengaku sebagai wartawan Berimbang.com.

“Jika benar ada anggota kami yang berbuat seperti itu, tentu akan kami tindak. Tapi kan itu perlu pembuktian dan faktanya seperti apa,” katanya pada awak media, di Mapolresta Depok, Jumat, 30 September 2016.

Kabar tersebut sempat heboh di jejaring sosial. Sebab, tak hanya dituduh melakukan penganiayaan, berita yang beredar juga menyebutkan jika Kapolres dituding sebagai pengaman proyek galian di Jalan Margonda.

“Saya tegaskan itu sama sekali tidak benar dan saya bisa pastikan itu. Silakan dicek,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menambahkan, kejadian bermula dari adanya keresahan kontraktor proyek yang mengaku kerap disatroni preman. “Pada saat itu, kami dapat infonya saudara Iik ini sebagai anggota salah seorang ketua ormas. Nah, dia ini baru ngakunya sebagai wartawan ya pas di sini (Polres),” kata Teguh.
          
Sementara terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggotanya, Teguh menegaskan, hal itu perlu diselidiki lebih lanjut. “Ini sedang kami selidiki,” tegasnya.

Terpisah, Melli, salah seorang saksi membenarkan jika Iik pria yang mengaku dipukul anggota Buser itu adalah anggota ormas. “Iya, yang saya dengar saat di lokasi kejadian seperti itu. Dia ngakunya dari salah satu ormas. Dia sempat tanya-tanya proyek di Margonda dan bilang kok enggak ada koordinasinya sama ormas. Itu yang saya tahu,” ujarnya.

Tak lama setelah itu datanglah anggota Buser, dan tak lama Iik pun diamankan. Terpisah, Iik pria yang mengaku mendapat perlakuan kasar dari oknum Buser pun berharap mendapat keadilan atas kejadian ini.

“Ya saya berharap ada tindakan dari Bapak Kpaolres. Kalau saya sih jujur sudah tidak mempermasalahkan,” katanya.

Menurut versi Iik, dirinya mendapat perlakuan kasar ketika melakukan peliputan proyek drainase di Jalan Margonda pada pukul 02:00 WIB, Sabtu, 24 September 2016. “Ya saya mau mengecek proyek, saya kan mau tahu ini benar apa enggak proyeknya.” Hingga berita ini diturunkan, kasus itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut. (ase)