Alasan Ahli Australia Yakin Tidak Ada Sianida di Kopi Mirna

Jessica Kumala Wongso dan kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, di persidangan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Richard Byron Collins, ahli patologi forensik Australia meyakini tidak ada campuran racun sianida di kopi vietnam yang ditenggak oleh almarhumah di Kafe Olivier pada Januari silam.

Dasarnya, kopi serupa yang diminum oleh juga sempat dicicipi oleh Boon Juwita alias Hani, rekan Mirna. Dan faktanya, Hani tidak merasakan efek apa pun dari kopi yang telah diminum oleh .

"(jadi) Tidak ada sianida di kopi, dan korban meninggal karena penyebab lain," ujar Richard dalam kesaksiannya di persidangan, Kamis, 22 September 2016.

Atas itu, ia meyakini ada penyebab lain yang membuat meninggal dunia. Penyebabnya bisa berhubungan dengan organ lain seperti, jantung, otak, paru-paru dan lainnya. "Kondisi lain (misalnya) di otak adalah epilepsi," kata Richard.

Sedangkan untuk penyakit jantung, ada kemungkinan infeksi pada otot jantung dan abnormalitas di pembuluh darah arteri, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah. Untuk penyakit paru-paru ialah serangan asma yang akut atau terjadinya pembekuan darah yang masif di paru-paru.

"Selain itu ada faktor-faktor lain, tapi tiga itu yang paling umum untuk kasus kematian mendadak," katanya.

Kasus kematian menjadi perhatian publik beberapa waktu ini. Kepolisian telah menetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan lewat racun sianida yang dicampurkan ke dalam kopi.

Namun, hingga kini proses pengadilan terus berlangsung. Jessica membela diri bila ia bukan pelaku pembunuhan dan tidak pernah mencampurkan sianida di dalam kopi . Sejumlah saksi ahli pun beradu argumentasi dan pandangan soal kasus kematian ini.

Hingga kini, penyebab kematian tetap menjadi misteri. Beberapa mempercayai bila kematian tersebut disengaja dan sebagiannya menduga hal itu merupakan kematian normal. (ase)