Puslabfor Duga Mirna Diracun Sianida Padat

Kabid Kimbiofor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Nursamran Subadi, saat reka ulang uji kopi Vietnam menggunakan sianida di kafe Olivier.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengadakan reka ulang kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin, di Kafe Olivier, West Mall, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 22 September 2016. Dalam reka ulang itu, Puslabfor mencoba mencampurkan es kopi vietnam dengan sianida untuk mengetahui efek sianida secara pasti.

Kabid Kimbiofor Puslabfor Bareskrim Polri, Komisaris Besar Polisi Nursamran Subadi yakin, ada sianida yang ditenggak oleh Mirna. Menurut dia, sianida yang diduga di es kopi Vietnam yang ditenggak Mirna tersebut diyakini merupakan sianida berbentuk padat.

"Sianida yang ditemukan di kopi berkisar antara 15 gram per liter. Sekarang ada satu gelas, itu sekitar 350 mili liter," ujarnya.

Saat melakukan pengujian, menurut Nursamran, pihaknya menggunakan natrium sianida. Sebab, dia yakin, sianida yang dimasukan di kopi Mirna bukan sianida murni tapi sianida yang mudah didapatkan di pasaran.

"Kami juga buktikan bahwa itu natrium sianida. Jadi semua ini kami upayakan kondisi waktu kejadian," kata Nursamran.

Untuk dugaan Mirna diracuni dengan sianida berbentuk gas, menurut dia, kemungkinan itu hampir tidak ada. "Kalau gas tidak mungkin, kalau cairan kemungkinan ada. Ini tergantung pada kondisinya, jadi kami harus buat larutan jenuh," ujarnya.

Jika sianida dilarutkan dalam air, lanjut Nursamran, sianida akan mengalami degradasi. "Kalau dalam bubuk penurunannya sangat kecil. Kami yakin siapa pelakunya pasti menambahkan sianida dalam bentuk padat." 

Wayan Mirna Salihin meninggal 6 Januari 2016. Dia tewas setelah minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Jakarta Pusat. Polisi menyebutkan Mirna tewas diduga lantaran zat sianida. Kasus ini lantas menyeret Jessica Kumala Wongso yang diduga sebagai pelakunya. Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Jessica dengan dakwaan pembunuhan berencana.

(mus)