Sianida di Lambung Mirna Bisa Muncul Setelah Kematian

Wayan Mirna Salihin
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id – Ahli toksikologi forensik Australia, Doktor Michael Robertson berpendapat, bisa saja sianida yang ditemukan dalam lambung Wayan Mirna Salihin terbentuk setelah kematian terjadi.

Pendapat itu disampaikan Michael saat dihadirkan tim penasihat hukum Jessica Kumala Wongso dalam persidangan kematian Wayan Mirna Salihin di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu 21 September 2016.

Karena menurut Michael, sianida baru ditemukan di lambung setelah pengambilan sampel cairan lambung di hari ketiga kematian Wayan Mirna. Sedangkan, dalam pengambilan sampel cairan lambung 70 menit setelah kematian Mirna, tidak ditemukan sianida.

"Adanya perubahan setelah kematian atau sianida itu terbentuk setelah kematian. Apabila dalam lambung mengandung sianida, mungkin karena bakteri dalam lambung, maka hal tersebut bisa menyebabkan terbentuknya sianida setelah kematian," kata Michael di hadapan majelis hakim.

Pendapat Michael itu, menurutnya didasari dari berkas laporan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Wayan Mirna yang dilampirkan penyidik Polda Metro Jaya dalam berkas perkara yang diterima dan dipelajarinya.

Michael mengatakan, jika sianida masuk ke tubuh Wayan Mirna sebelum kematian, seharusnya sianida sudah ditemukan dalam jumlah banyak saat cairan lambung Wayan Mirna diambil 70 menit setelah kematian, bukan dalam jumlah kecil ditemukan di lambung setelah tiga hari kematian.

"Begitu pula halnya dengan sampel empedu dan hati yang ternyata negatif padahal harusnya positif jika yang bersangkutan juga tewas karena sianida," kata Michael.

Selain itu menurut Michael, di air seni juga ditemukan siania. "Ini tidak lazim, karena pada umumnya ditemukan sianida di air seni," ujarnya.