Kios Bensin Eceran Terbakar, 6 Orang Tewas Terpanggang

Kebakaran terjadi di Jalan Kramat III, Jakarta Pusat, RT 3/9, Kwitang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 23.56 WIB.
Sumber :

VIVA.co.id - Tiga kios dan satu rumah yang berada di Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, ludes dilalap si jago merah, Minggu malam, 18 September 2016. Peristiwa itu terjadi, akibat bensin eceran yang terbakar.

Dalam kejadian tersebut, enam orang ditemukan tewas terpanggang. Mereka adalah Warsito Tampubolon (35), pemilik bengkel, Guan (25), anak pemilik bengkel, Merlene Tampubolon (35), kakak ipar Warsito, serta ketiga anaknya, Angel (11), Join (10), dan Erlin (7).

Setelah tiga jam, petugas pemadam kebakaran (damkar) berhasil memadamkan api. Mereka yang dibantu Polsek Pagedangan melakukan evakuasi enam korban itu. Keluarga yang melihat jenazah korban dievakuasi petugas langsung menangis histeris.

"Sebanyak sembilan mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api. Semua korban sudah berhasil dievakuasi dan langsung dikirim ke RSU Tangerang," kata petugas damkar, Dede Yukiana.

Sejauh ini, petugas kepolisian dari Polsek Pagedangan memasang garis Polisi di lokasi kejadian.

Kronologis kejadian

Bengkel tambal ban di Jalan Raya Legok, Kampung Angris RT 03/01, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, ludes terbakar. Dalam kejadian itu enam orang tewas terbakar.

Kapolsek Pagedangan AKP Endang Sukma Wijaya menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam kejadian tersebut, satu keluarga tewas.

"Satu orang berhasil selamat, yakni istri pemilik bengkel yang bernama Ina, usia 28 tahun. Mengalami luka bakar di bagian kakinya," ujar Endang.

Peristiwa memilukan itu berawal ,ketika istri Warsito tengah menambal ban motor di bengkelnya. Namun, tak berselang lama, tiba-tiba satu keponakannya tanpa sengaja menyenggol alat tambal ban. Akibatnya, api pun dengan cepat merambat ke dalam bengkel.

"Menurut saksi mata, api bersumber dari spirtus yang sudah dinyalakan api, karena tertendang salah satu anak korban," ujar Endang.

Banyaknya barang mudah terbakar, membuat api membesar dengan cepat. Diduga panik, pemilik bengkel beserta anak dan ketiga keponakannya berusaha menyelamatkan diri masuk ke kamar mandi di dalam bengkelnya.

"Istri korban berusaha menyelamatkan anak-anak dan suaminya, namun gagal, karena api cepat membakar seluruh isi bengkel," kata Endang lagi.

Selain membakar bangunan bengkel, api juga merambat ke toko sembako dan rumah warga yang bersebelahan. Kobaran api berhasil dipadamkan 30 menit kemudian, setelah unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.

"Jasad korban sudah dibawa ke kamar mayat untuk diautopsi. Sejumlah saksi tengah dimintai keterangannya," tutu Endang. (asp)