Ahok Akui Elektabilitas Turun Akibat Stamina Terkuras
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan mengoptimalkan masa kerjanya sebagai Gubernur DKI periode 2012 - 2017.
Ahok, sapaan akrab Basuki, memiliki masa kerja hingga bulan Oktober 2017. Ahok menjadi Gubernur DKI setelah Joko Widodo terpilih menjadi Presiden dan harus meninggalkan jabatannya pada bulan Oktober 2014.
Menurut Ahok, cara itu ia tempuh terkait elektabilitasnya yang berdasarkan sejumlah survei, mengalami penurunan. Ahok tidak ingin potensi keterpilihannya terus merendah menjelang tanggal pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, pada 15 Februari 2017.
"Itu (bekerja dengan baik) supaya sampai Oktober 2017 saya bisa buktikan (diri sebagai kepala daerah yang) lebih baik," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 15 September 2016.
Ahok mengatakan, elektabilitasnya mengalami penurunan karena ia kandidat yang paling pertama menyatakan akan kembali mencalonkan diri. Layaknya olahragawan, dibanding kandidat-kandidat lain yang berupa mengumumkan akan maju belakangan, stamina Ahok telah terkuras.
"Pasti makin turun dong. Masa makin naik. Stamina orang mkain turun kan," ujar Ahok.
Meski demikian, Ahok mengklaim dirinya tidak khawatir akan kondisi ini. Ahok kembali menyatakan kerelaannya jika ia tidak terpilih kembali. Menurut Ahok, bila hal itu terjadi, orang Jakarta artinya memang merasa kandidat lain. Ahok akan mencari pekerjaan lain jika ia tak terpilih lagi.
"Kalau orang Jakarta merasa ada Gubernur lain yang (bisa) lebih bagusin Jakarta, pasti enggak pilih saya," ujar Ahok.
Salah satu survei yang mengungkap elektabilitas Ahok menurun adalah survei yang dilakukan Manilka Research and Consulting pada akhir bulan Agustus 2016. Elektabilitas Ahok yang sebelumnya tercatat 46,3 persen pada bulan Juni 2016, menjadi 43,6 persen pada bulan Agustus. (ase)