Korban Perampokan di Pondok Indah Dikenal Tertutup

Petugas polisi mencoba memasuki rumah yang menjadi korban perampokan dan penyanderaan di kawasan Pondok Indah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Keluarga mantan Senior Vice President of Exxon Mobil Affiliates Indonesia, Asep Sulaiman –  yang menjadi korban perampokan dan penyanderaan di rumahnya di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin – selama ini dikenal tertutup. Hal itu diungkapkan petugas keamanan di salah satu toko di dekat kediaman Asep.

"Kalau Pak Asep tertutup keluarganya, istilahnya jarang ketemu lah sama kita," kata Chairul, seorang pejaga keamanan toko depan rumah Asep, Minggu, 4 September 2016.

Chairul menuturkan, dulu ia sempat mengenal para penjaga keamanan di rumah Asep. Namun, baru satu tahun belakangan ini, ia sudah tak pernah melihat lagi. 

"Dulu sih sering ketemu ajudannya, badannya gede-gede, kalau ngopi kan sering ketemu, ngobrol. Tapi sebentar aja terus masuk lagi ke dalam rumah, gantian sama yang lain," ujar Chairul.

Ditemui di lokasi sama, petugas keamanan perumahan Pondok Indah, Teguh Supriyanto membenarkan dulu saat masih menjabat di Exxon Mobil, Asep memiliki tiga sekuriti dan satu orang ajudan di rumahnya.   

"Ada empat orang,  satu ajudan, itu pas lagi masih kerja di Exxon Mobil. Nah pas pensiun tahun ini sudah enggak," ujarnya.

Sementara Jito, rekan Teguh yang juga petugas keamanan perumahan Pondok Indah, mengaku kagum langkah berani yang dilakukan Reni, pembantu Asep, karena bisa kabur setelah mendapat kesempatan. 

"Pembantunya ini hebat, perampoknya minta dimasakin indomie, tapi pembantunya malah mencari kesempatan untuk berusaha kabur ke luar rumah. Di luar awalnya sudah ada polisi tapi belum full, setelah itu ditanyain bawa senjata dua, gak lama langsung masuk polisi," ujar Jito yang sempat menemui Reni pagi tadi.

 

(ren)