Cegah Anthrax, Pemkot Jaktim Periksa 8.562 Hewan Kurban
- VIVA/Anwar Sadaat
VIVA.co.id – Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Sudin Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur menggelar pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban yang dijual di wilayah Jakarta Timur. Pemeriksaan ini dilakukan karena maraknya penjual hewan kurban mendekati Hari Raya Idul Adha 12 September 2016 mendatang.
Asisten Perekonomian Kota Jaktim, Eric Pahlevi Zakaria Lumbun yang memimpin kegiatan tersebut mengatakan, pemeriksaan hewan perlu dilakukan untuk mencegah adanya penyakit berbahaya yang terdapat pada hewan. Selain itu, pemeriksaan ini membuat para pengurban nyaman dan yakin atas hewan kurban yang mereka beli.
"Kita mulai ini dari tanggal 29 Agustus, sampe 11 September jelang Idul Adha, kita mengerahkan 80 petugas, dan ada juga dokter hewan di dalamnya. Kita cegah penyakit Anthrax dan cacing hati," kata Eric saat memeriksa hewan di lokasi penjualan hewan kurban di Qurbansapibali.com di jalan raya Pulogebang, Cakung Jakarta Timur. Jumat 2 September 2016
Eric mengatakan, sejak tanggal 29 Agustus, pihaknya telah memeriksa sebanyak 109 lokasi tempat penjualan sapi yang tersebar di Jakarta Timur. Dari 109 lokasi, belum ada satupun hewan kurban yang terindikasi Anthrax ataupun penyakit lainnya.
"Sudah sebanyak 8.562 hewan kurban terdiri dari kambing, sapi dan domba yang kita periksa. Sejauh ini belum ada yang terinfeksi virus Anthrax ataupun penyakit lainnya," ujarnya.
Menurut Eric, di Jakarta Timur sendiri saat ini terdapat sekitar 10 ribu hewan kurban yang tersebar di tempat penjualan hewan yang lokasinya telah ditentukan oleh pihak kecamatan. Untuk pemeriksaan Anthrax, dilakukan di setiap kecamatan dengan sistem sampling.
Untuk satu kecamatan, dicari 5 tempat penampungan, dari lima tempat penampungan itu nantinya dicari satu penampungan lima sampel. "Sedangkan untuk cek kesehatan, kita lakukan seluruhnya. Tidak pakai sampel. Satu persatu kita cek kesehatannya," ujarnya.
Jika nanti ditemukan adanya penyakit Anthrax, cacing hati atau penyakit lainnya, pedagang akan diberi pilihan, apakah ditunda penjualannya sampai hewan kurban yang sakit itu sembuh atau penjualan hewan kurban yang sakit itu dibatalkan. "Kalau ketemu, kita tunda sampai sembuh atau kita batalkan penjualannya," ujarnya
Selain memeriksa kesehatan di lokasi penjualan, dilakukan juga pemberian vitamin dan salep mata untuk sapi kurban. Petugas juga akan melakukan pemeriksaan keliling di setiap masjid dan tempat penyembelihan hewan kurban untuk memeriksa daging kurban yang telah dipotong.
"Sesudah dipotong, nanti petugas kita juga akan ke masjid-masjid memeriksa dagingnya dan ngecek ada cacing hati atau tidak," ujarnya.