Toko Obat di Pramuka, Jatinegara dan Kramatjati akan Ditutup

Dengan adanya edukasi pengenalan warna obat, membuat peluang tertukarnya obat menjadi menurun.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI akan menutup seluruh toko-toko obat yang terletak di tiga pasar tradisional di Jakarta, yakni Pasar Pramuka, Pasar Kramatjati, dan Pasar Jatinegara.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, toko-toko obat itu ditutup karena berdasarkan penyelidikan yang dilakukan sejak tahun 2010, banyak toko obat yang menjual obat ilegal. Obat ilegal adalah obat palsu dan obat tanpa izin edar.

"Arahan Gubernur, toko obat yang tidak baik ditutup," ujar Koesmedi di Balai Kota DKI, Kamis, 1 September 2016.

Koesmedi mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tak ingin warga Jakarta tertipu dengan membeli obat di sana.

Menurutnya, efek samping yang tak bisa diprediksi bisa timbul saat seseorang mengonsumsi obat palsu. Ketahanan tubuh juga menjadi taruhan. Saat diberi obat asli, dikhawatirkan sistem kekebalan yang terbentuk dari obat palsu membuat khasiat yang seharusnya diberikan obat asli malah menjadi tak ada.

Koesmedi tak mengungkap mekanisme dan waktu penutupan toko-toko obat. Koesmedi mengatakan, penutupan akan dilakukan terkait adanya temuan sebagian toko obat di sana juga menjadi saluran distribusi. Toko tidak sekadar melakukan penjualan namun menyalurkan obat palsu ke seluruh Indonesia.

"Ada obat (dari toko obat di Jakarta) yang sudah sampai Papua. (Sumber obat) dari luar negeri," ujar Koesmedi.