Ahok Mengakui Protes Isu SARA ke Sandiaga
- VIVA/Adin Lubis
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui memprotes soal isu terkait Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA) yang diduga digulirkan kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terhadap dirinya, kepada Sandiaga Uno.
Hal itu ia sampaikan saat bakal calon Gubernur DKI dari Partai Gerindra Sandiaga Uno mengunjunginya di Balai Kota DKI, Jumat siang, 12 Agustus 2016.
Awalnya, menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, Sandiaga mengajaknya berkampanye secara damai dan santun menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Namun, Ahok mengatakan, kader Partai Gerindra sendiri tidak menunjukkan hal yang diminta Sandi itu.
"Aku bilang, di lapangan orang kamu (oknum kader Gerindra) enggak santun," ujar Ahok di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Ahok menuduh salah satu hal yang dilakukan adalah memprovokasi masyarakat untuk menolak kedatangannya ke suatu wilayah. Akibatnya, ia beberapa kali memilih batal mengunjungi wilayah itu.
"Enggak santunnya, mulai provokasi orang supaya enggak ngebolehin saya kalau datang ke suatu tempat," ujar Ahok.
Sandiaga, kata Ahok, mencoba memberi opini bahwa warga Jakarta tidak akan terpengaruh isu itu dalam menentukan pilihan di Pilkada.
Namun, menurut Ahok, protesnya ini bukan sekadar mencemaskan peluangnya untuk kembali terpilih menjadi Gubernur DKI.
Ahok prihatin, jika menjelang usia Indonesia yang ke-71, isu SARA masih didengungkan untuk memecah belah bangsa. "Saya khawatir, bangsa, negara ini, mau dibawa ke mana? Sudah 71 tahun merdeka masih SARA," ujar Ahok.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan Ahok memprotes adanya isu SARA oleh oknum kader Partai Gerindra. Menurut Sandiaga, pihaknya akan menyampaikan protes itu ke pimpinan partai jika benar sejumlah kalangan di Partai Gerindra menggulirkan isu tersebut.
"Mungkin juga nanti saya sampaikan ke pimpinan partai kalau Pak Gubernur sangat terusik dengan isu-isu SARA dan primordialisme yang dikedepankan," ujar Sandiaga.