Rusun Cup, Cara DKI Memanusiakan Mantan Pemukim Ilegal

Rusun Tambora Angke Diresmikan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Arifin, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI akan kembali mengadakan 'Rusun Cup'. Pada tahun ini, kejuaraan yang mempertemukan anak-anak penghuni seluruh rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta itu tidak hanya mempertandingkan futsal seperti tahun 2015. Rusun Cup 2016 termasuk juga kejuaraan menari dan melukis.

"Kita adakan juga lomba menari dan menggambar untuk memberi ruang bagi anak perempuan. Kalau sepak bola kan untuk laki-laki," ujar Arifin di Balai Kota DKI, Kamis, 10 Agustus 2016.

Arifin mengatakan, bekerjasama dengan perusahaan swasta, DKI akan memberangkatkan anak-anak pemenang kejuaraan futsal ke Valencia, Spanyol. Selain dilatih sepak bola di sana, mereka juga akan diberi kesempatan menonton pertandingan kesebelasan Valencia CF di kejuaraan La Liga.

Sementara, anak-anak yang menjuarai lomba menari dan melukis akan dikirim ke Kota Yogyakarta.

Arifin mengatakan kejuaraan akan dilangsungkan antara tanggal 27 Agustus 2016 hingga 18 September 2016. Dinas Perumahan telah mendata 427 peserta kejuaraan futsal berusia di bawah 16 tahun yang berasal dari 22 rusun. Sementara, peserta lomba menari adalah 320 anak. Peserta lomba melukis adalah 188 anak.

Pertandingan futsal sendiri akan dilakukan di banyak stadion dan lapangan, mempertandingkan anak-anak yang rusunnya dekat tempat itu, antara lain di Stadion Cendrawasih, Pondok Bambu, Cakung, dan Taman Sari.

Pertandingan perempat final dan final akan diselenggarakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Soemantri Brodjonegoro, Kuningan.

Arifin mengatakan kejuaraan rutin dilakukan untuk menghilangkan stigma pemerintah "membuang" para penghuni rusun, yang sebelumnya mendiami hunian ilegal ke hunian bertingkat. Pemerintah, lanjut Arifin, saat ini justru memanusiawikan mereka dengan menempatkan mereka di hunian yang layak dan diakui.

Diselenggarakannya 'Rusun Cup' menunjukkan pemerintah juga mengakomodir tumbuh kembang anak-anak penghuni rusun dengan memfasilitasi mereka berolahraga dan berkesenian.

"Mereka (para penghuni rusun) tidak boleh merasa jadi orang yang terpinggirkan. Mereka harus merasa punya strata yang sama dengan warga Jakarta lain," ujar Arifin.

(ren)