Saran Ahok ke Siswi Magang Agar Tak Dicabuli PNS
- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, meminta semua kantor Pemerintah Provinsi DKI tidak mengabaikan pengawasan terhadap keberadaan siswi magang di seluruh kantor mereka.
Hal itu, menurut Ahok, untuk mencegah terulangnya tindakan pencabulan siswi magang, seperti yang dilaporkan terjadi di kantor Wali Kota Jakarta Pusat pada Rabu, 3 Agustus 2016.
Ahok mengatakan, hal yang harus dilakukan yaitu memastikan para siswi tidak sendirian saat bertugas magang. Hal itu dinilai bisa memberi kesempatan kepada oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) melakukan tindakan tak senonoh kepada mereka.
"Kamu (kepala instansi) usahakan, jangan sampai (PNS dan siswi magang) bisa berdua," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jum'at, 5 Agustus 2016.
Ahok mencontohkan, program magang yang dilakukan di kantornya sendiri. Para peserta magang diusahakan tidak pernah sendiri. Saat bekerja, mereka bersama-sama berada di ruang Rapat Pimpinan (Rapim).
Sementara, saat berinteraksi dengan dia, mereka juga berada di ruang kerja yang terbuka, bersama-sama dengan stafnya. Para peserta magang, tidak pernah hanya berduaan dengan siapa pun dalam satu ruangan.
"Kalau jadi magang itu jangan sendiri-sendiri, pintu juga enggak boleh tertutup. Semua mesti terbuka. Kamu jangan berdua," ujar Ahok.
Seperti diketahui, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tengah magang di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat, siswi berinisial M itu mengaku, telah dicabuli tiga PNS, di sebuah ruangan di lingkungan gedung kantor Wali Kota Jakarta Pusat pada Rabu, 3 Agustus 2016.
M mengaku, dia dibekap dan langsung diseret pelaku ke dalam ruangan, dan dia baru sadarkan diri dalam kondisi tanpa busana.
(ren)