Ahok Tak Masalah PDIP Koalisi dengan PKB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok Lebaran Betawi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDI-P
), pemilik 28 kursi di
DPRD
DKI,
berkoalisi
dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memiliki enam kursi.

Menurutnya, setiap partai politik memiliki hak berkoalisi dengan partai politik lain yang mereka nilai memiliki visi sama. Hal tersebut dijamin dalam sistem negara demokrasi. "Itu haknya partai, ya sudah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 4 Agustus 2016.

Ahok mengatakan ia sendiri memiliki hubungan baik dengan para petinggi PKB. Dengan kader dari partai yang memiliki afiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam Nahdlatul Ulama (NU), Ahok menyebut dirinya juga kerap berdiskusi tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Kita ngomong, gimana nih Pilkada, baiknya (saya maju dari jalur) parpol atau perorangan," ujar Ahok.

Meski demikian, Ahok mengaku enggan banyak mengomentari urusan internal partai politik. Ia sudah bukan kader partai politik lagi. Ia sekadar menjaga hubungan baik dengan semua partai, terutama tiga partai politik yang telah menyatakan mendukungnya di Pilkada DKI 2017, Golongan Karya (Golkar), Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Nasdem. "Aku enggak mau ngurusin partai," ujar Ahok.

Sebagai informasi, kemungkinan koalisi antara PKB dan PDI-P mengemuka saat para petinggi PKB DKI menemui petinggi PDI-P DKI di kantor DPD DKI PDI-P, Selasa, 2 Agustus 2016.

Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD PDI-P DKI Bambang DH mengatakan koalisi, kemungkinan dilakukan. Koalisi diperlukan supaya kepala daerah terpilih memiliki cukup dukungan politik saat menjalankan berbagai kebijakannya.